Find Us On Social Media :

Kehidupan Para Gundiknya 'Pria Kulit Putih' di Hindia Belanda, Ada yang Anak-anaknya Punya Hak Seperti Orang Eropa hingga 'Privilege' Bebas Tahanan Kamp

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 28 Mei 2022 | 11:24 WIB

Kehidupan gundik atau nyai di Hindia Belanda

Anak-anak yang paling tua pun membantu secara finansial, di samping mendapat uang pensiun dari Edward.

Ketika pecah perang, anak-anak Saila tidak dimasukkan ke dalam kamp karena mereka berdarah campuran.

Seusai perang, anak-anak Saila berangkat ke Belanda. Saila tetap tinggal di Indonesia. Ia tinggal dengan anak laki-lakinya yang paling kecil di sebuah rumah kecil di Jakarta.

Saila meninggal tahun 1972 di usia 88 tahun. Sebagai kenangan atas Saila, seorang cicitnya diberi nama Saila.

Baca Juga: Ngasirah Ibu Kandung Kartini: Jadi Selir Lantaran Bukan Keturunan Darah Biru dan Harus Memanggil Anak-anaknya Sendiri dengan Sebutan 'Ndoro'

(*)