Intisari-Online.com - Kaisar Chongzhen merupakan kaisar ke-16 dan terakhir dari dinasti Ming Tiongkok yang memerintah dari tahun 1627–1644.
Begitu naik takhta, ia berusaha memperbaiki pemerintahan yang telah porak-poranda selama kaisar sebelumnya, Kaisar Tianqi , berkuasa (1620-1627).
Tianqui adalah kaisar yang tidak tertarik pada masalah negara, ia mengabaikan peran resminya.
Sementara Tianqui mencurahkan waktu untuk hobinya, seorang kasim istana yang kuat, Wei Zongxian mengambil alih Pengadilan Kekaisaran.
Wei Zongxian membersihkan semua orang yang menentangnya dan mempromosikan mereka yang setia kepadanya, memastikan Tianqui hanyalah seorang penguasa boneka. Ia pun kini dikenal sebagai kasim paling korup dalam sejarah Tiongkok.
Selain Wei Zongxian, ada juga sosok Madame Ke, perawat masa kecil Tianqui, yang memastikan sang kaisar tetap berada di dalam 'cengkeramannya'.
Di bawah kuatnya pengaruh Wei Zongxian dan Madame Ke, Dinasti Ming menuju kehancuran, dan dengan latar belakang yang menyedihkan seperti itulah Kaisar Chongzhen berkuasa.
Begitu Kaisar Chongzhen naik takhta, ia menyingkirkan Wei Zongxian dan Madame Ke, serta orang-orang yang kemungkinan mengancam pemerintahan.
Meski begitu, pemerintahan Chongzhen pada akhirnya tak berhasil bertahan setelah pemberontakan bermunculan di seluruh kerajaannya, disusul invasi Manchu.
Dengan pemberontakan dan serangan itu, tinggal menunggu waktu bagi kehancuran pemerintahan Kaisar Chongzhen dan juga Dinasti Ming.