Jose Manuel Villarejo sendiri disidang atas dugaan pemerasan dan korupsi.
Berbicara dalam sidang Parlemen Oktober 2021, Villarejo mengatakan bahwa dinas rahasia Spanyol harus menyuntiknya supaya libido sang raja menurun.
Mantan kepala polisi itu mengatakan, mantan monarki berjuluk Rey Emirito (Raja Emiritus) itu diinjeksi hormon wanita dan penghambat testosteron.
"Gairah seks beliau, membuatnya menjadi orang yang bersemangat, menjadi masalah serius negara," kata Villarejo dikutip The Times.
Villarejo juga menyebut, eks kepala Pusat Intelijen Nasional (CNI) Felix Sanz Roldan sebagai pencetus ide tersebut.
Sementara itu, Roldan membantah, dan menyebut dia baru mengetahuinya dari mantan gundik Juan Carlos, Corinna zu Sayn-Wittgenstein.
Dalam rekaman yang dirilis Villarejo pada 2016, Corinna mengungkapkan Raja Spanyol periode 1975-2014 itu disuntik hormon supaya "kekuatannya menghilang".
"Mereka merenggut segalanya darinya. Dia bahkan tidak bisa menjadi perempuan," kata Corinna, yang berselingkuh dengan sang raja pada 2004-2009.
Corinna sendiri mengeklaim bahwa dia mendapat verifikasi dari seorang dokter Perancis setelah memeriksa jenis pengobatan yang diberikan.
Melansir The Sun (21/10/2021), terungkap juga sang raja diberi obat tidur berlebihan sejak operasi pada 2011.
Villarejo menyatakan, dia mendapatkan laporan ditemukan jejak "penghambat testosteron" setelah Juan Carlos dioperasi.