Diselenggarakan dari 5 hingga 10 Mei, survei Indikator mengatakan penurunan persetujuan Jokowi sebagian besar terkait dengan kenaikan biaya minyak goreng dan efek inflasi flow-on.
Kesenjangan antara ekspektasi kebijakan dan kenyataan di lapangan, setelah larangan ekspor gagal.
Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa meski hampir 90 persen mendukung larangan tersebut.
Lebih dari 72 persen mengatakan harga minyak goreng masih kurang terjangkau, atau tidak terjangkau sama sekali.