Find Us On Social Media :

Ketar-ketir Usai Tak Lagi Sendirian Monopoli Dunia, AS Ajak Barat 'Main Keroyokan' Hadapi China, Harta Karun di Pedalaman Kalimantan Ini Bisa Jadi Penentu

By Tatik Ariyani, Rabu, 18 Mei 2022 | 12:21 WIB

Logam tanah jarang

Rare earth atau tanah jarang logam mineral yang bernilai sangat tinggi dan banyak ditemukan di Bangka Belitung dan Kalimantan.

Mineral ini banyak digunakan untuk memproduksi perangkat smartphone hingga senjata militer.

Mengutip Kompas.com, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Irwandy Arif, menjelaskan rare earth memang lebih tinggi harganya ketimbang lithium yang seringkali disebut-sebut sebagai mineral masa depan yang diincar banyak negara.

Arif yang juga Guru Besar Teknik Pertambangan ITB mengatakan logam tanah jarang di Indonesia diperoleh dari mineral monazit dan xenotime.

Keduanya bisa diperoleh dengan mengektrak logam timah yang ditambang di Pulau Bangka dan Belitung.

"Selama ini tanah jarang belum dioptimalkan oleh perusahaan-perusahaan tambang di Indonesia, belum ada yang fokus usaha di pertambangan rare earth. Hanya dianggap sebagai produk sampingan dari timah," terang Arif dihubungi Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Selain di Bangka Belitung, lanjut dia, rare earth juga banyak ditemukan di daratan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Namun jenis mineralnya penyusunnya berbeda dengan yang ditemukan di pertambangan milik PT Timah (Persero) Tbk.

"Rare earth juga mudah ditemukan di Kalteng dan Kalbar, namun berbeda dengan di Bangka Belitung, di Kalimantan mineral ini berasal dari zirkonium," jelas Arif.

Ketua Indonesian Mining Institute (IMI) ini berujar, rare earth adalah logam yang memiliki peran sangat strategis di masa depan.

Ini karena hampir seluruh perangkat elektronik dengan teknologi tinggi, membutuhkan logam tanah jarang.

Logam tanah jarang juga bisa bersifat radioaktif, dan mengandung oksida yang tinggi.