Find Us On Social Media :

Berumur 2.000 Tahun, Makam China yang Kaya Ini Dapat Ungkapkan Identitas Rahasia Pemiliknya, di Dalamnya Ditemukan Pedang Giok yang Terjalin dengan Emas

By K. Tatik Wardayati, Senin, 16 Mei 2022 | 07:00 WIB

Potret Konfusius yang ditemukan dalam penggalian makam Marquis Haihun.

Intisari-Online.com – Para peneliti melakukan penggalian di pemakaman Haihunhou dekat kota Nanchang, ibu kota Provinsi Jiangxi, China Timur.

Ini merupakan pemakaman Dinasti Han Barat (206 SM – 24 M) paling lengkap yang diketahui.

Pemakaman tersebut mencakup luas sekitar 40.000 meter persegi dengan delapan makam dan situs pemakaman kereta, dengan dinding yang membentang hampir 900 meter.

Para arkeolog yang tergabung memfokuskan pekerjaan mereka pada makam utama.

Makam utama itu dianggap sebagai milik Liu He, cucu Kaisar Wu, dan percaya bahwa berbagai peninggalan yang terpelihara dengan baik di dalam peti mati utama di makam Haihunhou yang berusia 2.000 tahun (Marquis of Haihun) tersebut akan mengungkapkan identitas penghuninya.

Kaisar Wu, atau Liu Che (156 SM – 87 SM) adalah salah satu kaisar besar dari Dinasti Han (206 SM – 220 M).

Sebagai putra kesepuluh Kaisar Jing, dia terpilih sebagai pangeran pada usia tujuh tahun dan bertakhta ketika dia berusia enam belas tahun.

Pada usianya yang ke-70, dia meninggal saat masih bertakhta dan ini mengakhiri 54 tahun kekuasaannya.

Di dalam peti matinya, ditemukan tiga ornamen pedang giok yang terjalin dengan emas.

Wu adalah seorang kaisar yang luar biasa dengan bakat besar dan visi yang berani.

Dia mengadopsi banyak kebijakan reformasi ekonomi dan Konfusianisme menjadi ideologi Han Barat arus utama di bawah pemerintahan Kaisar Wu.

"Pedang mungkin adalah benda terakhir yang dimasukkan ke dalam makam, sebagai ritual, ketika mereka menguburkan orang mati," kata Xu Changqing, direktur institut peninggalan budaya Jiangxi.