Find Us On Social Media :

Pantas Sampai Dimusuhi Seantero Wilayah Teluk, Negara Ini Paling Jago Cari Cuan di Tengah Konflik, Raup Untung dari Perang Rusia-Ukraina, Arab Saudi pun Siap Tersingkir

By May N, Sabtu, 14 Mei 2022 | 15:33 WIB

Ilustrasi jaringan gas Rusia-Eropa

Saudi bahkan dalam pernyataannya menuduh Doha "mendukung kegiatan kelompok teroris yang didukung Iran di kawasan Qatif," sebuah wilayah Syiah di timur Arab Saudi. Qatar juga dituduh mendukung pemberontak Houthi di Yaman.

Doha, yang ambil bagian dalam koalisi pimpinan Saudi di Yaman, menekankan bahwa mereka "menghormati kedaulatan negara lain, tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri mereka."

Kemudian masalah berikutnya adalah konflik Libya.

Libya jatuh dalam kekacauan sejak mantan pemimpin Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011.

Orang kuat di militer Libya, Khalifa Haftar, yang didukung Mesir dan UEA, menuduh Qatar mendukung 'kelompok-kelompok teroris.'

Haftar bergabung dengan pemerintah yang berbasis di Tobruk, di timur Libya. Sementara Qatar mendukung pemerintah tandingan yang berbasis di Tripoli.

Qatar juga terus-terusan dituding Arab Saudi bahwa Qatar 'menggunakan media untuk menghasut.'

Media Qatar menyediakan ruang bersuara bagi para anggota Ikhwanul Muslimin.

Namun, Qatar mengatakan bahwa telah terjadi "suatu kampanye hasutan berdasarkan tuduhan yang sepenuhnya merupakan rekayasa."

"Kampanye media (melawan Qatar) gagal meyakinkan opini publik di wilayah ini dan di negara-negara Teluk khususnya, yang menjadi sebab terus meningkatnya ketegangan," kata kementerian luar negeri Qatar dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Ditengah Krisis Perang Rusia-Ukraina, Mendadak Nama Indonesia Malah Jadi Sorotan Karena Miliki 'Harta Karun' Menggiurkan Ini, Disebut Bisa Menjadi Solusi Krisis Dunia