Penulis
Intisari-Online.com – Komal Rajya Lakshmi Devi Shah lahir dari keluarga bangsawan di Nepal pada tanggal 18 Februari 1951.
Dia memiliki seorang kakak perempuan, Aishwarya, yang lahir dua tahun sebelumnya.
Kedua kakak beradik itu kemudian akan menikah dengan bangsawan dan memegang gelar permaisuri selama hidup mereka.
Dan Komal menjadi ratu terakhir Nepal.
Komal dididik di India dan Nepal dan menikah dengan sepupu keduanya, Pangeran Gyanendra, pada 1 Mei 1970 di Kathmandu, membuatnya menjadi Putri Komal.
Perkawinan mereka dianugerahi dua anak, yaitu Pangeran Paras Shah (lahir 1971) dan Putri Prerana (lahir 1978).
Komal dan kakaknya, Aishwarya, menikah dengan Keluarga Kerajaan Nepal pada tahun 1970, sementara adik perempuan mereka, Prekshya, menikah dengan keluarga tersebut dua tahun kemudian.
Jadi, ketiga saudara perempuan itu menikah dengan tiga saudara laki-laki, yang dua diantaranya adalah raja.
Ayah mertua Komal, Raja Mahendra, meninggal pada tahun 1972 pada usia 51 tahun karena searangan jantung.
Kakak iparnya, Birendra, kemudian naik takhta.
Namun, tragedi berdarah menimpa Keluarga Kerajaan Nepal pada Juni 2001 ketika Putra Mahkota Dipendra, keponakan Komal, membantai banyak anggota keluarganya.
Dia menembak dan membunuh orang tua, saudara kandung, bibi, dan anggota keluarga lainnya di halaman Istana Kerajaan Narayanhity.
Dia mabuk saat makan malam keluarga, hingga membuat ayahnya mengusirnya dan diantar ke kamarnya (sepupunya kemudian mengklaim bahwa Putra Mahkota hanya berpura-pura mabuk agar dia dikeluarkan).
Satu jam kemudian, dia kembali dengan senapan tempur (SPAS-12), dan mulai membunuh keluarganya.
Dia juga membawa tas yang berisi senjata lain seperti M16.
Komal juga tertembak dalam insiden itu dan menghabiskan empat minggu pemulihan di Rumah Sakit Militer Birendra.
Putri Komal kehilangan kakak perempuannya dalam pembantaian itu, lalu beberapa bulan kemudian, adik perempuannya meninggal dalam kecelakaan helikopter.
Setelah kematian Raja, Ratu, dan Putra Mahkota, suami Putri Komal, Gyanendra, naik takhta dalam Kerajaan Nepal.
Itu berarti, Komal menjadi Ratu Komal dari Nepal, melansir History of Royal Women.
Dia dan suaminya duduk di atas takhta hanya selama tujuh tahun sebelum monarki dihapuskan setelah pemungutan suara dari parlemen pada tahun 2008.
Dan itu mengakhiri 240 tahun Nepal sebagai monarki dan mengubah negara itu menjadi republik.
Warga merayakan di jalan setelah pemungutan suara untuk menghapus monardi, sementara Raja dan Ratu kehilangan semua hak istimewa kerajaan mereka.
Mereka juga hanya memiliki waktu dua minggu untuk mengosongkan istana.
Namun, mereka ingin mempertahankan kekayaan mereka dan tetap tinggal di Nepal, di Nirmal Niwas.
Mereka tetap melakukan perjalanan umum ke India, untuk mempertahankan hubungan dekat, karena Raja dianggap sebagai figur dewa bagi ‘akhara’ dan pusat ziarah di negara itu.
Raja Gyanendra dan Ratu Komal dinyatakan positif dan dirawat di rumah sakit karena Covid-19 pada akhir April 2021, dan Ratu dirawat di ICU karena masalah pernapasan.
Ratu juga menerima terapi plasma untuk membantunya pulih, seminggu kemudian meninggalkan ICU dan terus pulih di Rumah Sakit Internasional Norvic.
Beberapa tahun terakhir, ada seruan untuk menghidupkan kembali monarki.
Namun, pemerintah Nepal hingga kini belum mengadakan referendum, jadi sepertinya Nepal akan tetap menjadi republik untuk seterusnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari