Find Us On Social Media :

Sekarang Dianggap Menjijikan, Dulu Orang Eropa Malah Makan Mayat dengan Lahap, Sampai Diracik dengan Madu Hingga Alkohol, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala

By Mentari DP, Senin, 2 Mei 2022 | 13:00 WIB

Sejarah mengerikan kanibal atau makan mayat.

Sekali lagi, karena mumi jelas tidak lagi mengandung cairan tubuh, orang-orang berusaha keras untuk mendapatkan darah segar.

Seorang dokter Swiss yang berpraktik di abad ke-16 bernama Paracelsus percaya bahwa darah mengandung "kekuatan vital" manusia yang dimilikinya.

Darah segar dianggap yang terbaik untuk menyembuhkan penyakit darah, dan beberapa pengikut Paracelsus bahkan menyarankan untuk mengambil darah dari tubuh yang hidup.

Ada dua alasan utama mengapa orang berhenti makan mumi.

Pertama, orang-orang mulai menyadari bahwa praktik tersebut menjijikkan dan tidak memiliki manfaat kesehatan.

Namun, perdagangan mumi juga berkurang, sehingga lebih sulit bagi orang untuk mendapatkan mumi dan mayat.

Terakhir kali mumi muncul sebagai obat adalah pada awal abad ke-20 dalam katalog medis Jerman.

Baca Juga: Jadi Misteri Selama Puluhan Tahun, Akhirnya Terkuak Dari Mana Asal Belati yang Tersembunyi di Kain yang Melilit Tubuh Mumi Tutankhamun, Bukan dari Bumi!