Find Us On Social Media :

Masih Belum Menyerah, Meski 1.000 Pasukannya Telah Diberitakan 'Angkat Tangan,' Ukraina Tegaskan Kota Mariupol Belum Jatuh ke Rusia

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 18 April 2022 | 13:51 WIB

Ukraina Tegaskan Kota Mariupol Belum Jatuh ke Tangan Rusia

Intisari-Online.com - Warga sipil Mariupol, Ukraina, telah menanggung beban pertempuran, meringkuk di ruang bawah tanah tanpa utilitas selama berminggu-minggu.

Mereka dilaporkan hidup tanpa listrik dan kekurangan makanan maupun air bersih.

Pasukan Rusia secara bertahap maju ke kota, tetapi kelompok pasukan Ukraina terus bertahan dari dalam pabrik metalurgi dan mesin berat raksasa di kota itu, yang keduanya memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu (16/4/2022), mengatakan pemusnahan pasukan terakhir Ukraina yang terperangkap di Kota Mariupol, Ukraina timur akan mengakhiri pembicaraan dengan Rusia.

"Penghapusan pasukan kami, orang-orang kami (di Mariupol) akan mengakhiri negosiasi antara Ukraina dan Rusia," kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan situs berita Ukrainska Pravda.

"Itu akan menjadi jalan buntu karena kami tidak menegosiasikan wilayah kami maupun orang-orang kami," tambah dia, dikutip dari AFP.

Pada Sabtu (16/4/2022), Angkatan Bersenjata Rusia mengeluarkan ultimatum dan mendesak pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata pada Minggu (17/4/2022) pukul 06.00 waktu Moswka dan mengungsi sebelum pukul 13.00.

Beberapa jam setelah tenggat waktu berlalu pada Minggu, tidak ada tanda-tanda pasukan Ukraina di Mariupol, yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal, meletakkan senjatanya.

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan pada Minggu bahwa pasukan Ukraina yang tersisa di Mariupol masih berjuang.

Shmyhal menambahkan, pasukan Ukraina masih menentang Rusia yang meminta mereka untuk menyerah, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Kota ini (Mariupol) masih belum jatuh,” kata Shmyhal kepada program “This Week” dari ABC.

Tidak diketahui berapa banyak tentara Ukraina yang tersisa dan bersembunyi di pabrik baja Azovstal.