Intisari-online.com - Serangan nuklir adalah awal malapetakan jika benar-benar dilakukan dalam peperangan.
Hal ini bisa terlihat bagaimana dua kota Jepang Nagasaki-Hiroshima, langsung lenyap setelah menerima serangan nuklir Amerika.
Ini pun berlaku bagi Ukraina yang kemungkinan bisa menerima serangan nuklir Rusia.
Bahkan dalam laporan terbaru, Ukraina mengaku tengah bersiap-siap dengan serangan nuklir Rusia.
Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah memerintahkan negaranya untukbersiap denganserangan nuklir, lapor Daily Star Minggu (17/4/22).
Zelenzkyy memerintahkan pil radiasi dan tempat perlindungan serangan udara saat dia mengakui Putin "dapat menggunakan senjata apa pun"
Presiden Ukraina Zelenskyy telah mengeluarkan peringatan suram kepada warga Ukraina untuk bersiap-siap menghadapi potensi serangan nuklir dari Rusia .
Saran yang tegas termasuk pemimpin yang menuntut persediaan pil radiasi karena dia mengakui bahwa mereka "harus bersiap untuk" kemungkinan malapetaka.
Pemimpin Rusia, Vladimir Putin saat ini sedang mempertimbangkan opsi militernya saat invasi Rusia ke Ukraina terhenti.
Dia memerintahkan peningkatan ofensifnya setelah bencana tenggelamnya kapal perang penting Moskva pada Kamis (14/4).
Serangan yang ditingkatkan menyebabkan peningkatan pemboman delapan kota termasuk Kyiv, Kharkiv dan Lviv.
Dalam sebuah wawancara yang diposting ke Telegram kemarin malam (16/4) yang disiarkan di enam outlet berita Ukraina, Zelensky mengatakan, "Kita harus bersiap."
"Kita seharusnya tidak menunggu saat ketika Rusia memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir," katanya.
Dia menambahkan Rusia "dapat menggunakan senjata apa pun, saya yakin itu".
Presiden Ukraina itu telah memerintahkan lebih banyak tempat perlindungan serangan udara dan obat-obatan anti-radiasi ke negaranya sebagai tanggapan.
Seorang juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara bahwa Moskow siap untuk menggunakan penangkal nuklir di negara Eropa Timur jika mereka menimbulkan "ancaman eksistensial".
Itu bisa melihat Rusia meluncurkan senjata nuklir kecil untuk mendapatkan keuntungan dalam perang.
Berita yang mengkhawatirkan datang setelah minggu yang buruk bagiRusia.
Menyusul laporan tenggelamnya kapal perang Moskow yang menyebabkan kematian tragis hingga 500 pelaut Rusia yang berada di dalamnya.