Find Us On Social Media :

Pantas Sampai Rela Gelontorkan Dana Setara Biaya Bangun IKN, Ternyata Twitter Bisa Bikin Elon Musk Cuan Rp14 Triliun Hanya Lewat Cuitan

By Ade S, Jumat, 15 April 2022 | 10:12 WIB

CEO Tesla Elon Musk, Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Intisari-Online.com - Orang terkaya di dunia, Elon Musk, baru saja dikabarkan telah mengajukan penawaran untuk bisa membeli Twitter.

Uniknya, Twitter merupakan perusahaan media sosial yang justru kerap menjadi sasaran kritik Musk.

Dilansir Reuters, Musk menyodorkan penawaran seharga AS$54,20 untuk setiap lembar saham Twitter.

Pengajuan yang dilakukan pada Kamis (14/4) tersebut mencakup 38% saham premium, sesuai harga penutupan perdagangan pada 1 April.

Total nilai saham yang ingin diboyong oleh CEO Tesla tersebut mengacu pada 763,58 juta saham Twitter yang beredar.

Untuk bisa memboyong sejumlah saham tersebut, Musk mesti menggelontorkan uang sebesar AS$41 miliar atau setara Rp589,78 triliun.

Jumlah yang, jika mengacu pada pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo, lebih besar dari biaya pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur, yaitu Rp500 triliun.

Musk sendiri sebenarnya bisa masuk jajaran petinggi Twitter tanpa harus "repot-repot" menggelontorkan uang.

Hal ini merujuk pada dirinya yang pernah ditawari untuk duduk sebagai dewan direksi Twitter pada awal pekan lalu.

Lalu, apa alasan Musk menggelontorkan uang banyak untuk membeli saham Twitter?

Merujuk Reuters, Musk memilih untuk membeli saham Twitter karena menilai perusahaan tersebut perlu go private agar mengalami perubahan efektif.

"Sejak melakukan investasi, saya kini menyadari bahwa perusahaan tidak akan berkembang atau melayani keharusan sosial ini jika masih berada dalam bentuknya saat ini," tutur Musk dalam sebuah surat kepada Chairman Twitter Bret Taylor.