Find Us On Social Media :

Bak Senjata Makan Tuan, Sok-sokan Serang Pakai Asam Nitrat, Pasukan Rusia Malah Kena Batunya Sendiri Gara-gara Hal Ini, Kepulan Asap Langsung Membumbung Tinggi

By Mentari DP, Senin, 11 April 2022 | 19:30 WIB

Pasukan Rusia di Rubizhne, Luhansk.

Intisari-Online.com - Pasukan Rusia dilaporkan mulai mundur dari sekitar Kiev, ibu kota Ukraina.

Namun di tempat lain, pasukan Rusia tetap mengepung.

Salah satunya di wilayah Rubizhne, Luhansk.

Akan tetapi terjadi sesuatu yang di luar dugaan terjadi di sana. Ada apa?

Dilansir dari express.co.uk pada Senin (11/4/2022), pasukan Rusia di Rubizhne, Luhansk dilaporkan menyerang kapal tanker dengan asam nitrat.

Namun karena angin, gas berbahaya ini malah bergerak ke posisi mereka.

Alhasil serangan terhadap kapal tanker dengan asam nitrat menjadi bumerang.

Dalam sebuah rekaman mengerikan menunjukkan kepulan asap dan asam nitrat mengubah langit di atas Rubizhne, Ukraina timur, menjadi merah setelah serangan rudal ke kapal tanker.

Perlu Anda tahu, asam nitrat sangat berbahaya bila terhirup atau kulit bersentuhan dengannya.

Sebab menghirup asap dapat menyebabkan bronkitis, pusing, dan, dalam kasus ekstrim, hingga edema paru.

Oleh karenanya, Kepala Administrasi Militer Daerah Luhansk Serhiy Haidai mendesak penduduk setempat untuk menggunakan "masker gas" untuk melindungi diri mereka dari gas.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di Telegram, Haidai mengatakan: "Siapkan masker pelindung wajah yang direndam dalam larutan soda."

"Ketika dioleskan ke mata, asam nitrat menyebabkan kerusakan parah dengan nekrosis luas pada kornea dan konjungtiva, yang menyebabkan kehilangan penglihatan."

"Pertolongan pertama: jika asam nitrat masuk ke mata, bilas dengan air mengalir selama 10-30 menit."

"Jika terkena kulit, cuci area yang terkena dengan air, tambahkan soda kue dan sabun."

Namun pejabat lokal kemudian mengkonfirmasi bahwa tidak ada risiko nyawa bagi orang Ukraina.

Malahan mereka mengecam Rusia karena gagal memberikan pukulan kepada pasukan pertahanan Luhansk.

Dalam sebuah posting Facebook, mereka mengatakan: "Tidak ada ancaman bagi kehidupan penduduk."

"Rusia tidak tahu cara bertarung. Mereka bahkan tidak menghitung ke arah mana angin bertiup."

"Awan menyebar ke arah posisi mereka di dekat Kudriashivka dan Varvarivka."

Diketahui Rubizhne mendapat serangan hebat pada hari Sabtu bersama Severodonetsk, Lysychansk, Kreminna, dan Zolote, dengan empat rumah, gudang, dan infrastruktur olahraga rusak.

"Empat orang terluka, empat orang diselamatkan dari puing-puing dan penembakan, termasuk satu anak."

Serangan kapal tanker dengan asam nitrat adalah serangan kedua yang dilakukan di wilayah Luhansk minggu ini.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pada bulan Maret bahwa Rubizhne berada di bawah kendali Republik Rakyat Luhansk.

Namun, pejabat Ukraina telah mempertahankan Angkatan Darat Rusia masih berusaha untuk merebut kota.

Luhansk dan wilayah Dnipro menjadi sasaran serangan berulang-ulang Rusia selama akhir pekan, dengan pejabat Ukraina mengklaim sebuah bandara hancur total dalam serangan itu.

Gubernur wilayah Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko mengatakan pekerja darurat sedang menyisir fasilitas infrastruktur yang terkena di kota Zvonetsky, menambahkan bahwa rincian tentang korban akan diberikan kemudian.

"Rudal-rudal presisi tinggi semalam menghancurkan pangkalan dan markas besar batalion nasionalis Dnepr di Zvonetsky, yang juga baru-baru ini menerima bala bantuan dari tentara bayaran asing," tutup Kementerian Pertahanan Rusia.

Akibat dari serangan kapal tanker dengan asam nitrat itu, pasukan Rusia dilaporkan menembak kaki mereka sendiri.

Baca Juga: Peduli Setan dengan Ancaman Nuklir Vladimir Putin, Inggris Tetap Nekat Kirim Ratusan Senjata Militer ke Ukraina, 'Ukraina Tidak Akan Pernah Bisa Diganggu Lagi!'