Find Us On Social Media :

Sempat Ogah Ikut Campur Perang Rusia-Ukraina, Mendadak NATO Kirim Pasukan Militernya ke Wilayah Sengketa Ini Untuk Bantu Ukraina, Perang Jilid 2 Dimulai?

By Mentari DP, Minggu, 10 April 2022 | 18:30 WIB

Sikap NATO terhadap perang Rusia dan Ukraina.

Jumlah itu hampir 10 kali lebih banyak daripada beberapa bulan yang lalu sebelum perang dimulai.

"Apa yang kita lihat sekarang adalah kenyataan baru, normal baru bagi keamanan Eropa," ungkap Stoltenberg.

"Oleh karena itu, kami sekarang telah meminta komandan militer kami untuk memberikan opsi untuk apa yang kami sebut pengaturan ulang, adaptasi jangka panjang NATO."

"Saya berharap para pemimpin NATO akan membuat keputusan tentang hal ini ketika mereka bertemu di Madrid pada KTT NATO pada bulan Juni."

Pernyataan Stoltenberg tentang peningkatan pasukan timurnya terjadi pada hari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjadi pemimpin G7 pertama yang melakukan kunjungan ke Kyiv untuk pertemuan langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam pertemuan itu, Boris Johnson mengatakan Inggris akan memberi bantuan militer dalam bentuk 120 kendaraan lapis baja ditambah rudal anti-kapal.

Bahkan Inggris juga akan menjamin tambahan 385 juta Poundsterling pinjaman Bank Dunia ke Ukraina.

Sehingga total jaminan pinjaman Inggris menjadi 760 juta Poundsterling.

Kunjungan Johnson menjadikannya pemimpin G7 pertama yang mengunjungi Kyiv sejak Putin melancarkan invasinya.

Inggris sendiri telah menjadi salah satu sekutu dan pendukung paling setia Ukraina.

Dan sikap Inggris ini membuat Stoltenberg mendesak negara-negara NATO lainnya untuk meniru perilaku ini.

Di mana dia meminta negara NATO lainnya untuk memasok Ukraina dengan senjata yang dibutuhkan untuk melawan tentara Rusia.

Tujuannya agar meningkatkan ketegangan dengan Rusia.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Negara 'Kaki Tangan' Vladimir Putin, Mendadak Pasukan Belarusia Memasuki Ukraina, Terkuak Mau Lakukan 'Operasi Khusus' Karena Hal Ini