Find Us On Social Media :

Inilah Latar Belakang Lahirnya Gerakan Reformasi Tahun 1998

By Khaerunisa, Minggu, 10 April 2022 | 10:50 WIB

Mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR, menuntut Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatan Presiden, pada Mei 1998.

Saat itu, hutang Indonesia menumpuk sementara dollar semakin meningkat.

Terjadi penyelewengan dan perlakuan tidak adil oleh pemerintahan Presiden Soeharto semakin memperparah kekecewaan dan ketidakpuasan masyarakat.

Ketidakadilan terjadi di berbagai bidang, yaitu politik, hukum, dan ekonomi.

Terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di semua bidang, sehingga pemerintah masa Orde Baru dinilai tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

Maka, gerakan reformasi lahir sebagai puncak ketidakpuasan dan kekecewaan mahasiswa dan masyarakat terhadap pemerintah atas kondisi tersebut.

Ketidakpuasan masyarakat semakin membesar dan memicu terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai aksi mahasiswa di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Puasa 2022 Bekasi Hari Ini Tanggal 10 April 2022, Perhatikan!

Baca Juga: Beruntung Banget Bagi yang Sudah Menerima Vaksin Booster, Ternyata Ini yang Terjadi Jika Penerima Booster Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron Atau Delta

Kerusuhan-kerusuhan terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia. Akibatnya, pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pun mendapat banyak tekanan politik baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Kepemimpinan Soeharto semakin menjadi sorotan sejak terjadinya Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998, di mana empat mahasiswa tertembak mati dan memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari kemudian.

Tekanan dari para massa terhadap Soeharto pun memuncak ketika sekitar 15.000 mahasiswa mengambil alih Gedung DPR/MPR yang berakibat proses politik nasional lumpuh.

Sempat berusaha menyelamatkan kursi kepresidenannya dengan melakukan perombakan kabinet dan membentuk Dewan Reformasi, pada akhirnya Soeharto mundur dari jabatannya pada 21 Mei 1998 di Istana Merdeka.