Find Us On Social Media :

Dunia Kelimpungan Bayangkan Tak Bisa Lagi Dapat Pasokan Gas dari Rusia, Kabar Gembira Datang dari Industri Migas Indonesia yang Kini Digadang-gadang Bisa Geser Pasokan Rusia

By May N, Selasa, 5 April 2022 | 18:07 WIB

Fasilitas gas alam Masela di Laut Arafura. Indonesia akan menggunakan industri gas alam untuk menggantikan industri batubara dan mencapai karbon netral tahun 2060

Potensi gas alam Indonesia

Mengikuti penghargaan dua blok laut dalam baru selama Indonesia Petroleum Bid Round 2021, raksasa energi dunia BP telah memperluas jejak lepas pantai mereka di Indonesia.

Hal ini mendorong harapan BP menumbuhkan bisnis mereka di Indonesia.

Melansir Offshore Energy, BP melaporkan akhir Jumat lalu bahwa mereka telah dianugerahi blok eksplorasi minyak dan gas Agung I dan Agung II, yang mana dimasukkan oleh pemerintah Indonesia dalam tawaran langsung sebagai bagian dari ronde kedua Area Kerja Minyak dan Gas Ronde Taruhan 2021 dari November 2021.

Saat itu, pemerintah menempatkan delapan area minyak dan gas sebagai tawaran sementara pemenang dari empat area diumumkan pada 18 Maret 2022.

Lelang untuk empat area kerja yaitu Karaeng, Maratua II, Pope, dan Palmerah Barat, diharapkan tutup pada 24 Maret 2022 lalu.

Taruhan sukses lainnya di Indonesia Petroleum Bid Round 2021 datang dari PC Ketapang II, sebuah anak perusahaan migas Malaysia Petronas.

Sebagai hasilnya, perusahaan diberi hadiah sebuah blok baru terletak di darat dan lepas pantai Jawa Timur.

Mengikuti taruhan ini, Petronas akan beroperasi dan memegang 100% ekuitas dalam luasan blok sebesar 3.131,8 kilometer persegi dengan kedalaman air mencapai lebih dari 100 meter di bawah permukaan air laut.

Berkomentar pada anugrah terbaru, Nader Zaki, presiden regional BP Asia Pasifik menyatakan: "BP memiliki sejarah lebih dari 55 tahun di Indonesia. Kami mengoperasikan ladang penghasil gas terbesar di negara ini di Tangguh LNG, Papua Barat, memberikan kontribusi sekitar 20 persen dari produksi gas nasional dan akan meningkat menjadi lebih dari 30 persen setelah Kilang 3 Tangguh dimulai setelah selesainya Proyek Perluasan Tangguh. BP juga memiliki kepentingan non-operasional (30 persen) di Andaman II PSC, sebuah blok eksplorasi laut dalam lepas pantai di Aceh.”

Sementara itu menurut BP, area di mana blok terletak saat ini belum tereksplorasi dengan sumber gas potensial yang signifikan bisa menutup kebutuhan gas yang terus tumbuh.