Intisari - Online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengancam memotong pasokan gas kepada negara-negara tidak ramah jika mereka tidak memulai membayar impor gas dengan mata uang rubel.
Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa menerapkan pembatasan pada impor minyak dan gas dari Rusia setelah Rusia menyerang Ukraina Februari lalu.
Melansir BBC, AS telah menyatakan larangan penuh pada minyak, gas, dan impor batu bara Rusia.
Inggris sedang menerapkan sanksi bertahap atas minyak Rusia akhir tahun ini, dan Uni Eropa sedang mengurangi impor gas Rusia sampai dua pertiganya.
Pemerintah Inggris mengatakan hal ini memberi mereka waktu untuk menemukan pasokan pengganti.
Dunia panik karena harga minyak dan gas akan meningkat sejak serangan Ukraina, dan jika Rusia menahan ekspor harga bisa meningkat lebih drastis.
Apa yang akan terjadi jika gas Rusia berhenti mengalir ke Eropa
Harga gas yang sudah tinggi bisa meningkat lebih tinggi lagi.
Gas Rusia mengisi hampir 40% dari impor gas alam Uni Eropa.
Jika pasokan ini berhenti, Italia dan Jerman akan menjadi negara yang paling rentan.
Eropa dapat berpindah kepada eksportir gas yang sudah ada seperti Qatar, Aljazair atau Nigeria, tapi ada kesulitan praktis untuk dengan cepat memperluas produksi.
Rusia hanya menyediakan sekitar 5% dari pasokan gas Inggris, dan AS tidak mengimpor gas Rusia dalam bentuk apapun.