Find Us On Social Media :

Amerika dan Sekutunya Dijamin Bakal Nyesek Banget, 'Bualan' Zelensky Soal Mayat-mayat di Kiev Malah 'Ditepis' Secara Telak oleh Lembaga yang Selama Ini Jadi Pion Mereka, Logis!

By Ade S, Selasa, 5 April 2022 | 09:27 WIB

Kota Bucha di Ukraina yang baru saja ditinggalkan tentara Rusia. Ukraina mengklaim ada kejahatan perang Rusia terjadi di sini

Intisari-Online.com - Amerika Serikat dan para sekutunya dijamin bakal jengkel usai pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky soal mayat-mayat di Kiev tak digubris lembaga andalan mereka.

Seperti diketahui, Zelensky baru saja menyatakan adanya mayat-mayat bergelimpangan di dekat Kiev.

Sebuah klaim yang pada akhirnya memicu kemarahan banyak negara-negara di dunia yang bahkan beberapa di antaranya berani bersumpah akan menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Moskow.

Sambil menggunakan bahasa Ukraina dan Rusia, Zelensky sampai menyebut pasukan Rusia sebagai "pembunuh, pemeskosa, penjarah, dan penyiksa," seperti dilansir AFP, Senin (4/4/2022).

Dalam pesan video tersebut, Zelensky bahkan sampai berani memberikan peringatan keras.

Dia menyebut tentang terjadinya "kejahatan yang sangat terkonsentrasi di negara kami."

Lebih lanjut, sang presiden juga menyebut bahwa para tentara Rusia yang dituduh olehnya sebagai dalang pembunuhan tersebut sangat pantas untuk mati.

Seolah tak puas dengan segala ucapan sebelumnya, Zelensky pun kemudian menyinggung para ibu dari tentara Rusia dengan menyebut mereka harus melihat mayat-mayat yang tergeletak di Buxha, di Irpin, dan di Hostomel.

Selanjutnya, mantan komedian tersebut menyeret nama para pemimpin Federasi Rusia yang menurutnya harus "melihat bagaimana setiap perintah mereka dilaksanakan.'

Sementara itu, pihak berwenang di Kiev melaporkan bahwa mereka telah dipaksa untuk menggali kuburan massal untuk mayat-mayat tersebut.

Hal ini terpaksa dilakukan karena jika tidak mayat-mayat tersebut hanya akan menumpuk di jalanan dalam waktu yang lama.

Menurut klaim yang mereka terus gembar-gemborkan, para mayat tersebut juga ditemukan dalam kondisi tangan terikat di belakang.

Di tempat terpisah, Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan bahwa sejauh ini ada 410 mayat warga sipil yang telah ditemukan pihak berwenang Ukraina.

Dari total jumlah tersebut, menurut pengakuan Wali Kota Bucha Anatoly Fedorouk, 280 di antaranya telah dimakamkan dalam kuburan masal.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini:

Pihak Rusia sendiri sudah mengeluarkan pendapat mengenai klaim dari pihak Ukraina tersebut.

Mereka secara tegas menyatakan menolak untuk melakukan tanggung jawab pada jasad-jasad di kota Kiev.

Berbagai lembaga pun kompak mengungkapkan kengeriannya atas klaim penemuan jasad-jasad tersebut.

NATO tentu saja berada di pihak Ukraina dan menyebut peristiwa tersebut sebagai pembunuhan sipil.

Sementara itu PBB, yang selama ini dianggap sebagai perpanjangan tangan Amerika Serikat dan sekutunya, untuk kali ini memilih bersikap bijak.

Mereka tidak serta-merta menerima klaim yang berulang kali dilontarkan oleh Zelensky dan pihak Ukraina lain.

Sebab, menurut PBB, tidak semua korban tersebut merupakan warga sipil dan tidak semuanya pula tewas karena serangan.

PBB yang tetap mengaku prihatin, menyebut beberapa dari jasad tersebut meninggal karena sebab alami.

Sementara yang lainnya merupakan pejuang yang berada di sisi yang sama dengan militer Ukraina saat pasukan Rusia menyerbu.

Baca Juga: Bak Luapkan Unek-unek Korban NATO Seantero Bumi, China Akhirnya Berani Ungkap Sejarah yang 'Diacak-acak' NATO Selama 3 Dekade, Kemaruk!