Intisari-Online.com - Sejak 24 Februari lalu Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, namun hingga kini Moskow belum dapat menguasai Ukraina.
Meski kalah jumlah pada banyak hal, mulai dari jumlah pasukan hingga persenjataan, pasukan Ukrainayang dibantu warga telah menahan militer Rusia di banyak tempat.
Melalui sebuah wawancara, pilot Ukraina mengungkapkan sistem pertahanan udara yang mampu menahan pasukan Rusia.
Melansir The EurAsian Times, Senin (4/4/2022), seorang pilot MiG-29 Ukraina yang menggunakan tanda panggilan 'Juice' memberikan wawancara kepada media tentang bagaimana pesawat Ukraina dan sistem pertahanan udara telah berhasil menahan Rusia selama lebih dari sebulan sekarang.
Angkatan Udara Ukraina telah berhasil melakukan ini dengan pesawat tempur MiG-29 dan Su-27.
Sementara MiG digunakan untuk misi pertahanan udara dan darat, Su-27 terutama digunakan untuk misi udara-ke-udara.
Su-27 adalah aset pertahanan udara yang lebih kuat, namun kerugian awal unit pesawat telah menyusutkan ukuran armada, yang selalu lebih kecil dari armada MiG-29.
Sebuah misi pertahanan udara khas dari MIG-29 melibatkan patroli suatu daerah untuk mencari ancaman udara, 'berburu bebas' atau kadang-kadang hanya mendorong pesawat musuh di luar daerah tersebut.
“Jika mereka menangkap kami di layar mereka, terutama jika kami memiliki beberapa orang yang berpatroli di daerah itu, mereka tidak ingin mendapat masalah. Jadi, kami mendorong mereka dari area ini,” jelas Juice dalam wawancaranya.
Selain pesawat berawak Rusia, MiG juga bertugas menetralisir drone dan rudal jelajah yang sulit dideteksi.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR