Find Us On Social Media :

Pantang Mengemis Seperti Zelensky, Taiwan Pilih Bersabar 3 Dekade Demi Bangun 'Perisai Pelindung' Sendiri, China pun Kini Gentar untuk Menyerangnya

By Ade S, Senin, 4 April 2022 | 08:33 WIB

Ilsutrasi perang. Taiwan dipastikan tidak akan menjadi Ukraina berikutnya. Hal ini seiring 'senjata rahasia' yang belum bisa 'ditembus' China.

Intisari-Online.com - Banyak pihak yang meyakini, atau setidaknya menduga, bahwa Taiwan kelak akan menjadi Ukraina berikutnya.

Bayangkan saja, Rusia saja yang sebelumnya selalu mengelak untuk melakukan invasi, pada akhirnya benar-benar menyerang Ukraina.

Sementara China, melalui Presiden Xi Jinping berulang kali menyebut akan merebut kembali Taiwan ke dalam pelukannya.

Bahkan, Xi Jinping sempat menekankan upaya China untuk merebut kembali Taiwan bisa saja menggunakan cara paksaan.

Maka, invasi Rusia ke Ukraina bak menjadi contoh nyata bahwa serangan sebuah negara raksasa ke negara tetangganya merupakan hal yang sangat mungkin terjadi.

Apalagi, baik Ukraina maupun Taiwan berbagi sebuah identitas yang sama, yaitu sama-sama negara demokrasi muda.

Meski berada dalam tekanan besar untuk menjadi Ukraina berikutnya, pada dasarnya Taiwan justru sudah memiliki "perisai pelindung" sendiri.

Sebuah alat yang kelak dapat membuat mereka mampu meredam "nafsu" invasi China tanpa harus mengemis bantuan Amerika Serikat, apalagi sampai menggunakan senjata nuklir.

Baca Juga: Dikhawatirkan Akan Bernasib Sama Layaknya Rusia, Inilah 'Senjata Rahasia' yang Mungkin Bisa Buat Taiwan Tak Jadi Ukraina Berikutnya

Baca Juga: Diprediksi Jadi Ukraina Berikutnya, Negara Asia yang Bersiap Perang dengan Negara Besar Ini Sampai Buat Tim Khusus Untuk Mempelajari Cara Ukraina Melawan Rusia, Hal Ini Membuatnya Terkejut

Bukan apa-apa, "perisai pelindung" yang juga dapat disebut sebagai "senjata rahasia" ini mampu membuat hampir seluruh dunia lumpuh, termasuk China.

Ada pertaruhan yang sangat tinggi yang membuat China justru akan terpuruk jika sampai nekat menghantam Taiwan.