Find Us On Social Media :

Padahal Ukraina yang Babak Belur Dihajar Rusia, Tetapi Negeri Tirai Besi Justru Sebut Ukraina Susahnya Bukan Main Diajak Negosiasi, Lantas Apa Maunya?

By Afif Khoirul M, Minggu, 3 April 2022 | 15:17 WIB

Putin Bersedia Setop Invasi Rusia ke Ukraina, Minta Syarat Ini

Setelah pembicaraan, kepala delegasi Rusia, Boris Medinsky, mengajukan proposal tertulis untuk perjanjian damai antara kedua negara, yang dia gambarkan sebagai "substantif", kata Medinsky.

Usulan tersebut akan diteruskan ke Presiden Rusia Vladimir Putin untuk dipertimbangkan.

Radio RT mengulas hal-hal penting dari negosiasi tersebut.

Rusia mengurangi kampanye militernya di Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia berjanji untuk "secara signifikan" mengurangi aktivitas di dekat kota-kota di provinsi Chernihiv dan ibu kota Kiev.

Ukraina menginginkan jaminan keamanan seperti NATO.

David Arakhamia, kepala tim perunding Ukraina, mengatakan bahwa Kiev mencari jaminan keamanan yang serupa dengan yang diatur dalam Pasal 5 Perjanjian Atlantik Utara.

Baca Juga: 'Ini Mungkin Terakhir Kalinya Anda melihat Saya masih Hidup,' Terungkap Rencana Pembunuhan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Baca Juga: Pasukan Rusia Terlihat Mulai Mundur Tinggalkan Kyiv, Barat Mendadak Kirim Puluhan Senjata Artileri Jarak Jauh ke Ukraina, Benarkah Barat Ingin Serang Balik Vladimir Putin?

Arakhamia menyebut Rusia, Inggris, China, Amerika Serikat, Turki, Prancis, Kanada, Italia, Polandia, dan Israel sebagai negara yang dapat memberikan jaminan keamanan ke Ukraina.

Ukraina tidak bergabung dengan blok militer mana pun, dan melakukan denuklirisasi.

Ukraina berjanji untuk tidak bergabung dengan aliansi militer mana pun, tidak menerima pasukan asing, tidak mengizinkan negara asing mendirikan pangkalan militer di wilayah itu, bahkan latihan militer memerlukan persetujuan dari negara-negara yang menjamin keamanan.

Ukraina juga berjanji untuk tidak mencari senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir.