Find Us On Social Media :

Padahal Ukraina yang Babak Belur Dihajar Rusia, Tetapi Negeri Tirai Besi Justru Sebut Ukraina Susahnya Bukan Main Diajak Negosiasi, Lantas Apa Maunya?

By Afif Khoirul M, Minggu, 3 April 2022 | 15:17 WIB

Putin Bersedia Setop Invasi Rusia ke Ukraina, Minta Syarat Ini

Intisari-online.com - Pihak Rusia berkomentar bahwa bernegosiasi dengan Ukraina yang tidak mudah, tetapi Rusia bertekad untuk melanjutkan.

Kantor berita RIA Novosti mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada 2 April yang mengatakan bahwa negosiasi dengan Ukraina tidak mudah, tetapi yang penting adalah bahwa Rusia terus berlanjut.

"Ukraina adalah negara yang sangat sulit, bagi kami. Dalam keadaan saat ini, ini adalah negara yang bermusuhan bagi kami," RIA mengutip Peskov kepada televisi Belarusia.

Delegasi Rusia dan Ukraina telah melakukan beberapa putaran negosiasi, bertemu di Belarusia, online, dan baru minggu lalu secara langsung di Istanbul (Turki).

"Masalah utamanya adalah negosiasi berlanjut, di Istanbul atau di tempat lain," kata Peskov, seraya menambahkan bahwa negosiasi itu "tidak mudah".

Peskov juga mengatakan bahwa Rusia ingin melanjutkan negosiasi di negara tetangga Belarusia, tetapi pihak Ukraina menentang gagasan tersebut.

Peskov menambahkan bahwa Rusia meluncurkan operasi militer untuk "menyelamatkan" dua wilayah di timur Ukraina (Donesk dan Luhansk) dan dia yakin bahwa bahasa Rusia akan dikembalikan ke tempat yang seharusnya di wilayah ini.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa "operasi khusus" Rusia di Ukraina diperlukan "untuk melindungi mereka yang menjadi sasaran intimidasi dan genosida".

Baca Juga: Saat Dunia Fokus ke Perang Rusia-Ukraina, China Diam-diam Lakukan Latihan Militer Besar-besaran di Laut China Selatan, Aktivitas AS Ini Dianggap Jadi Pemicunya

Baca Juga: Habis Sudah Kesabaran Rusia pada Inggris, Rusia Ancam Bakal Serang Pasokan Inggris Jika Terus Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina

Tetapi Ukraina membantah tuduhan genosida tersebut.

Putaran terakhir negosiasi antara kedua delegasi Rusia dan Ukraina berlangsung pada 29 Maret di Turki dan menyepakati banyak poin penting, membuka harapan bahwa akhir konflik sudah dekat.