Kemudian Presiden Zelensky menyebarkan informasi ini kepada rakyatnya dalam sebuah video.
"Musuh kita telah menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya sebagai target nomor dua," kata Presiden Zelensky.
"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negaranya," tambahnya.
Terlepas dari ancaman tersebut, Presiden Zelensky dilaporkan menolak tawaran dari Pemerintah Amerika Serikat untuk membantu evakuasi.
Ia bersumpah untuk tetap bersama rakyatnya.
Istrinya, Olena Zelenska, putri mereka yang berusia 17 tahun, Sasha, dan putra mereka yang berusia sembilan tahun, Kyrylo, juga tetap bertahan di Ukraina, meski pun mereka mungkin berada di urutan kedua dalam daftar target Rusia.
"Saya tidak akan panik dan menangis," tulis Olena Zelenska, istri dari Presiden Zelensky dalam unggahannya di Instagram tak lama setelah invasi.
"Saya akan tenang dan percaya diri. Anak-anak melihatku, dan aku akan berada di samping mereka dan di samping suamiku," katanya.
Rencana pembunuhan keluarga Zelensky
Sementara Olena dan anak-anaknya bersembunyi di suatu tempat di Ukraina, Presiden Zelensky tampaknya masih berada di distrik pemerintahan di kota Kyiv dalam penjagaan ketat.