Find Us On Social Media :

Abaikan Barat, Negeri Bollywood Putar Otak Pikirkan Cara Membantu Rusia Menghindari Sanksi Berat dari Barat, Perdagangan Unik Ini Dilakukan

By May N, Kamis, 31 Maret 2022 | 17:40 WIB

PM Narendra Modi dan Presiden Vladimir Putin

Laporan lain menyebut rencana itu bisa melibatkan pembayaran denominasi rupee-rubel melalui sistem pesan SPFS Rusia, sebuah alternatif daripada SWIFT yang sudah dipakai luas.

Tujuh bank Rusia kini dilarang dari SWIFT.

Sebuah laporan CNBC mengatakan bahwa metode lebih sederhana mungkin diadopsi di mana bank Rusia akan hanya memerlukan membuka akun di bank India, dan sebuah bank India akan menyusun akun di Rusia di mana eksportir India akan dibayar di mata uang lokal alih-alih dolar atau euro, untuk ekspor mereka ke Rusia.

Dalam kasus ini, New Delhi dan Moskow akan harus setuju pada nilai pertukaran dan juga memiliki nilai ekivalensi nosional, kemungkinan dalam dolar atau euro, di maan nilai mata uang India dan Rusia akan dipatok.

Nilai tukar rubel adalah 85 untuk 1 dolar, secara kasar sebelum Rusia memulai serangan sebulan yang lalu.

Mata uang Rusia telah jatuh paling rendah 150 terhadap dolar pada 7 Maret atas berita administrasi Biden akan melarang impor AS untuk bahan bakar Rusia tapi menguat kembali dengan Moskow meningkatkan tingkat bunga sampai 20% dan menerapkan kontrol modal.

Baca Juga: Buruk Rupa Cermin Dibelah Banget Nih Uni Eropa, 'Serang' Perusahaan Rusia Gara-gara Harga Gas Melambung, Padahal Anggotanya Sendiri yang Sok-sokan Jatuhkan Sanksi Ini

Baca Juga: Seantero Eropa Terhenyak! 2 Pesawat Ukraina Rusia yang Bombardir Ukraina Ternyata Sempat Terbang di Atas Langit Mereka, Senjata 'Pemusnah' yang Dibawa Inilah yang Bikin Panik

Rusia juga menginginkan India ikut dalam Unified Payments Interface (Antarmuka Pembayaran Terpadu) dengan pembayaran MIR mereka untuk penggunaan kartu-kartu yang dikeluarkan oleh India dan Rusia setelah Visa Inc. dan Mastercard Inc. menangguhkan operasinya.

Peneliti senior Asia Selatan di lembaga penelitian The Wilson Center, Michael Kugelman, mengatakan kepada Asia Times, "keputusan India mencari kesepakatan perdagangan non-dolar dengan Rusia mungkin menyebalkan di Washington, tapi tidak mengherankan dan cocok dengan kebijakan India dahulu.

"New Delhi memiliki hubungan khusus dengan Moskow yang menjadi pertemanan lama. Hal ini memberikan India sebuah insentif untuk temukan cara tetap bekerja dengan Rusia bahkan walaupun mereka menjaga agar tidak mengganggu sanksi yang diterapkan oleh AS, negara mitra setia untuk India," ujar Kugelman.

Ia yakin bahwa kesepakatan perdagangan rupee-rubel adalah salah satu cara mungkin keluar dari posisi sulit India dalam diplomasinya, dengan Rusia mencari cara menyeimbangkan hubungan dengan Moskow dan Washington.