Penulis
Intisari-Online.com - Dalam perang Rusia dan Ukraina, militer Rusia lebih banyak menyerang dari udara.
Terlihat beberapa kali pesawat-pesawattempur militer Rusia terbang di atas langit Ukraina selama perang Rusia dan Ukraina.
Namun rupanya pesawattempur Rusia tidak hanya mengintai wilayah Ukraina saja.
Dalam sebuah foto, beberapa pesawat tempur Rusia juga berkeliling di atas langit Eropa.
Tapi yang terbang itu bukanlah sembarang pesawat tempur.
Dilansir darimetro.co.uk pada Kamis (31/3/2022),pesawat tempur Rusiaterlihat terbang di atas Eropa awal bulan ini.
Hal ini menurut media Swedia.
Dua pesawat pengebom Su-24 dan dua pesawat tempur Sukhoi Su-27 terlihat di wilayah udara Eropa pada 2 Maret 2022.
Mereka terbang di atas Laut Baltik menuju pulau Gotland sebelum mereka dicegat oleh jet Swedia.
Pesawat lepas landas dari pangkalan udara di Kaliningrad, Rusia, dan difoto di wilayah udara Eropa – di mana mereka tinggal selama satu menit.
Sekarang, laporan telah keluar mengatakan pembom Su-24 membawa senjata nuklir.
Meskipun militer Swedia sebelumnya mengkonfirmasi intersepsi tersebut, namun belum mengomentari klaim yang diterbitkan oleh TV4, Expressen dan Aftonbladet.
Pada saat itu, Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan: “Pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Swedia tentu saja sama sekali tidak dapat diterima."
“Ini akan mengarah pada tanggapan diplomatik yang tegas dari Swedia. Kedaulatan dan wilayah Swedia harus selalu dihormati."
Demikian pula, Kepala Angkatan Udara Carl-Johan Edström mengatakan: “Ini adalah tindakan tidak profesional dan tidak bertanggung jawab dari pihak Rusia.”
Sumber mengatakan kepada TV4 bahwa langkah itu dianggap sebagai upaya yang disengaja untuk mengintimidasi Swedia.
Rusia sendiritelah mengancam akan menggunakan senjata nuklir di Barat setidaknya dua kali, terakhir dalam permintaan NATO untuk tetap berada di luar Ukraina.
Pakar militer Kolonel Yury Knutov mengatakan kepada saluran milik negara 1 pada saat itu, "Jika ada orang waras yang tersisa di NATO, mereka tidak akan menyetujui operasi pemeliharaan perdamaian di Ukraina."
"Mengapa? Karena keputusan NATO secara kolektif akan berarti deklarasi perang de facto terhadap Rusia."
“Untuk memenangkan perang ini, suka atau tidak suka, kita harus menggunakan senjata nuklir taktis di teater operasi," tutupnya.