Penulis
Intisari-Online.com -Israel diketahui bermain aman dalam bersikap terkait dengan perang Rusia-Ukraina.
Mereka selalu berkata siap untuk membantu Ukraina, namun hanya sebatas bantuan kemanusiaan dan peralatan medis.
Hal ini seperti disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid yang menyatakan bahwa negaranya akan membantu "sebatas yang kami bisa".
Hal inilah yang kemudian membuat Presiden Ukraina Volodymur Zelensky naik pitam hingga keluarkan kecaman.
Maklum, di tengah gempuran rudal-rudal dan pesawat tempur canggih milih Rusia, Zelensky menganggap sistem anti rudal Iron Dome milik Israel akan sangat membantu.
Bahkan, Zelensky sampai membawa-bawa keberadaan para kaum Yahudi Ukraina sebagai alasannya meminta bantuan.
"Kami bertanya mengapa kami tidak mendapat senjata dari Anda, mengapa juga Israel tetap tidak mau menjatuhkan sanksi yang kuat kepada Rusia?" tutur Zelensky, Minggu (20/3/2022), seperti dilansirReuters.
Namun, di saat Zelensky masih bermuram durja pada mereka, Israel kini malah terancam dicap musuh oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hal tersebut mungkin terjadi setelah salah seorang perwira militer senior Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pendapat terkait perang Rusia-Ukraina.
Dirinya mengaku heran mengapa Rusia belum juga menggunakan senjata-senjata tercanggihnya saat menyerang Ukraina.
Sejauh ini, pertempuran Rusia melawan Ukraina telah mengorbankan 7.000 hingga 15.000 tentara Rusia. Setidaknya itu menurut klaim NATO.
Sebab, jika merujuk pada klaim dari pihak Rusia, jumlah tentara Rusia yang tewas 'hanya' 1.351 jiwa.
Sementara dari pihak Ukraina, diklaim telah lebih dari 14.000 tentaranya tewas.
Terlepas dari klaim mana yang lebih benar, perwira IDF tersebut mempertanyakan mengapa Rusia masih saja menggunakan senjata-senjata 'jadulnya'.
Beberapa diantaranya seperti sejumlah tembakan tidak langsung dan bom bodoh yang dianggap sebagai peninggalan abad ke-20 oleh militer Israel.
Begitu pula dengan penggunaan pesawat-pesawat tempurnya yang justru memilih menggunakan pesawat lama yang sbenarnya bisa dengan mudah terlacak oleh ridal anti-tank berpemandu (ATGM) milik Ukraina.
Bahkan, penggunaan rudal hipersonik Kinzhal yang ditayangkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia juga diragukan oleh pihak Israel.
Mereka ragu apakah rekaman tersebut benar-benar diambil saat perang Rusia-Ukraina, atau justru di waktu dan tempat yang lain.
Sebuah pernyataan yang jelas-jelas bisa membuat Rusia, terutama Putin berang.
Bagaimana tidak, seorang perwira Israel berani meragukan video yang jelas-jelas disiarkan sendiri oleh pihak Rusia.
Ah, Israel. Hendak bermain aman, tapi pada akhirnya kok malah cari musuh?