Intisari-Online.com - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl menjadi salah satu obyek yang diserbu pasukan Rusia ketika mereka menyerang Ukraina.
Diketahui Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl berada dekat kota Pripyat di utara SSR Ukraina di Uni Soviet.
Ini adalah area terlarang sejak kecelakaan nuklir yang terjadi pada 26 April 1986 di reaktor No. 4.
Bahkan bencana Chernobyl dianggap sebagai bencana nuklir terburuk dalam sejarah baik dari segi biaya maupun korban.
Nah, hampir 1 bulan mengepung ketat tempat ini, pasukan Rusia dilaporkan telah meninggalkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl.
Lalu ke manakah mereka sekarang?
Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (31/3/2022), sumber-sumber Pentagon mengatakan pasukan penyerang Rusia berjalan menjauh dari fasilitas Chernobyl.
Apakah Presiden Rusia Vladimir Putin menarik pasukannya?
Amerika Serikat (AS) percaya bahwa Presiden Putin tidak menarik pasukannya.
Tetapi malah mendistribusikannya kembali karena invasinya gagal.
Sebab secara tidak terduga Rusia menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina.
Awalnya, ada kekhawatiran bahwa akan terjadi pertempuran sengit di sekitar pabrik yang dapat memicu bencana nuklir lain, lapor The Sun.
Ini karena tempat ini masih menyimpan bahan radioaktif berbahaya.
Apalagi pejabat Ukraina kehilangan kontak dengan Chernobyl setelah Rusia mengambil alih.
Namun pejabat AS mengatakan tidak terjadi apa-apa di sana.
“Chernobyl adalah sebuah daerah di mana Rusia mulai memposisikan kembali beberapa pasukan mereka."
“Rusia pergi, berjalan menjauh dari fasilitas Chernobyl dan pindah ke Belarus."
“Kami pikir mereka akan pergi. Saya tidak bisa memberi tahu Anda bahwa mereka semua sudah pergi.”
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan pada hari Rabu bahwa banyak tentara Rusia di sekitar Kyiv terlihat menuju utara ke arah Belarus.
Tapi AS tidak tahu persis ke mana pasukan Rusia akan pergi.
Yang jelas, Putin sekarang dikatakan memusatkan upayanya untuk "membebaskan" wilayah Donbas di Ukraina timur.
Dia mengumumkan pada hari Jumat bahwa Rusia telah menyelesaikan sebagian besar misi fase pertama dari “operasi militer”.
Sehingga kini Rusia mungkin beralih ke tujuan lainnya.
Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Rusia Sergei Rudskoi mengatakan: “Tujuan utama dari operasi tahap pertama secara umum telah tercapai."
Dia juga mengklaim bahwa Rusia telah “secara praktis” menghancurkan angkatan udara Ukraina, pertahanan anti-pesawat dan angkatan laut.
Terakhir, Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa separatis yang didukung Rusia menguasai 93% Luhansk dan 54% Donetsk, wilayah yang membentuk Donbas.