Find Us On Social Media :

Bak 'Aji Mumpung' Usai Berhasil 'Kompori' Zelensky dan Bikin Ukraina Banjir Darah, Biden Buru-buru Ambil Kebijakan Bersejarah Ini, Sampai Pecahkan Rekor

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 30 Maret 2022 | 18:26 WIB

(Ilustrasi) Presiden AS Joe Biden

Intisari-Online.com - Presiden AS Joe Biden telah beberapa kali mengutuk Putin selama serangan Rusia ke Ukraina.

Kini diberitakan hampir 5.000 orang, termasuk sekitar 210 anak-anak, tewas di kota Mariupol , Ukraina selatan, sejak pasukan Rusia mengepung kota tersebut.

Angka ini diklaim oleh juru bicara Wali Kota Mariupol, Senin (28/3/2022).

Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko mengatakan, 90 persen bangunan di Mariupol telah rusak dan 40 persen hancur, termasuk rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak dan pabrik.

Setelah kejadian berdarah ini terjadi, Joe Biden telah mengusulkan anggaran militer terbesar yang pernah ada sebagaimana diwartakan Rt.com, Rabu (29/3/2022).

Dia meminta Kongres dana sebesar $813,3 miliar atau sekitar Rp 11.60 triliun untuk tahun depan – $31 miliar lebih banyak dari anggaran yang disetujui untuk 2022.

“Saya menyerukan salah satu investasi terbesar dalam keamanan nasional kita dalam sejarah, dengan dana yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa militer kita tetap menjadi militer yang paling siap, paling terlatih, paling lengkap di dunia,” kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan pada Senin.

Sementara anggaran yang diusulkan adalah jumlah dolar tertinggi yang pernah dibuat dalam sejarah AS, inflasi yang terjadi akan membuat peningkatan 1,5% daripada nominal 4%.

Baca Juga: Bak Tak Belajar dari AS yang Jiper Setengah Mati Usai Biden 'Keceplosan' Ucapkan Ini, Zelensky Malah Bikin Perundingan Rusia-Ukraina Memanas Gara-gara Ocehannya

 Baca Juga: Ukraina Siap Menukar Tawanan Perang dan Kembalikan Mayat Tentara Rusia ke Keluarganya, Namun Begini Sikap Putin yang Dinilai 'Dingin'

Demokrat dan Republik sama-sama di Capitol Hill telah mendorong kenaikan 5-7% sebagai gantinya, menurut Politico.

Kongres telah menyetujui $782 miliar untuk tahun fiskal saat ini.