Find Us On Social Media :

Dianggap Menghancurkan Kerajaannya, Raja Terakhir Dinasti Shang Ini Mati Membakar Dirinya Sendiri dengan Pakaian dan Perhiasan Mewah

By Tatik Ariyani, Sabtu, 26 Maret 2022 | 12:58 WIB

Di Xin atau Raja Zhou dari Shang

Oleh karena itu, ketika Di Xin menjadi raja, rezim Zhou telah mempersiapkan pembalasan sejak lama.

Di Xin adalah pangeran Shang yang sangat kuat, berani, agresif, dan percaya diri.

Setelah ayahnya meninggal, Di Xin mendapat tahta karena kekuatan dan bakatnya yang luar biasa, juga karena ibu kandungnya adalah Ratu yang mulia.

Namun, banyak pejabat masih mendukung kakak laki-lakinya yang bernama Weizi.

Weizi merupakan putra pertama ayah Di Xin, yang tidak mendapatkan tahta karena ibunya menjadi selir kekaisaran.

Akibatnya, pada awal pemerintahan Di Xin, dia menghabiskan banyak waktu untuk menekan dan melawan para bangsawan dan pejabat yang menentang legalitas tahtanya.

Baca Juga: Sama-sama Dapat Warisan dari Uni Soviet, Rusia dan Ukraina Gunakan Artileri Usang Malka 2S7M 'Terkuat di Dunia', Milik Siapa yang Lebih Efektif?

Baca Juga: Budaya Rusia Mau Dihapuskan Merespon Perang Rusia-Ukraina, Putin Balas Niat Jahat Barat Ini, Samakan dengan Ketika Nazi Membakar Karya-karya Penulis Yahudi

Dia kemudian merekomendasikan banyak orang sipil dan budak untuk menjadi pejabat dan jenderal Shang.

Di bawah bantuan mereka, Raja Di Xin menerbitkan beberapa kebijakan lanjutan untuk mengembangkan pertanian dan ekonomi.

Banyak bangsawan Shang, termasuk kakak laki-laki Di Xin, Weizi, melarikan diri dan menyerah kepada Zhou.

Mereka tidak puas dengan Di Xin yang mengambil alih kekuasaan dari mereka kepada orang-orang biasa.