Bandung Spirit dengan Dasasila Bandung telah mengubah pandangan dunia tentang hubungan internasional.
KAA 1955 di Bandung telah melahirkan paham Dunia Ketiga atau Non-aligned terhadap dunia pertamanya Washington dan Dunia Keduanya Moscow.
Pertemuan ini sendiri dilatarbelakangi oleh situasi yang terjadi pasca-Perang Dunia II, di mana ketegangan berlangsung antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang dikenal sebagai Perang Dingin.
Terjadi persaingan ideologi dalam memperebutkan pengaruh negara-negara lain antara Amerika dan Uni Soviet.
Persaingan itupun menimbulkan kekhawatiran negara-negara Asia-Afrika, terutama yang baru merdeka.
Ditambah dengan kekhawatiran akibat pengembangan senjata nuklir, penjajahan di Asia dan Afrika, hingga PBB yang bekerja lambat dalam menyelesaikan berbagai persoalan dunia, maka diadakan sebuah pertemuan tingkat tinggi.
Adapun isi Dasasila Bandung yang menjadi hasil Konferensi Asia Afrika ini yaitu sebagai berikut:
- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asasyang termuat di dalam piagam PBB
- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
- Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
- Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
- Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
- Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
- Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak- pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
- Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
- Menghormati hukum dan kewajiban– kewajiban internasional
Dasasila Bandung menjadi harapan semua peserta KAA Bandung, utamanya karena sebagian besar pernah merasakan penjajahan.