Find Us On Social Media :

Pantas Saja Perang Rusia-Ukraina Tak Kunjung Selesai, Selain Negosiasi yang Alot Ternyata Ukraina Juga Digelonggong 10.000 Rudal Oleh Negara-Negara Barat Ini

By Afif Khoirul M, Kamis, 24 Maret 2022 | 17:39 WIB

Penampakan Rudal Javelin yang diangkut dengan pesawat militer AS.

Intisari-online.com - Pada 23 Maret, kantor berita TASS mengutip Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov berbicara tentang tindakan mendukung senjata dan peralatan militer untuk Ukraina.

Layanan pers Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat mengutip Duta Besar Anatoly Antonov.

"Tindakan memompa senjata dan mengirim tentara bayaran ke wilayah Ukraina tidak bertanggung jawab dan sangat berbahaya," katanya.

"Militerisasi Ukraina akan menimbulkan ancaman langsung ke Eropa dan keamanan global," tambahnya.

Menurut Antonov, sebagian besar senjata, yang dipasok oleh Barat ke Ukraina, jatuh ke tangan penjahat, teroris.

Sementara itu, tentara bayaran dari seluruh dunia yang datang ke Eropa dapat menerapkan pengalaman tempur di Ukraina di mana saja.

Antonov meminta sponsor senjata dan peralatan militer untuk Ukraina untuk serius mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan dukungan militer Washington untuk Kiev, dengan mengatakan negara itu bermaksud mentransfer senjata tambahan ke Ukraina.

Baca Juga: Makin Brutal, Militer Rusia Sudah Kepung Mariupol dari Segala Arah, Tembaki Siapapun yang Berani Masuk atau Keluar dari Kota, Mayat-mayat Dibiarkan di Jalanan 

Baca Juga: Ekekusi Mati Musuhnya Lalu Dagingnya Dijadikan Makanan Anjing, Inilah Ivan The Terrible, Kaisar Rusia yang Setiap Hari Lakukan Eksekusi Mati

Termasuk sistem pertahanan udara, drone, sistem anti-pesawat, tank, senjata kecil dan amunisi. Selain itu, AS juga mengalokasikan tambahan bantuan militer sebesar 800 juta dollar AS ke Ukraina.

Rusia telah melakukan operasi militer di Ukraina sejak 24 Februari dengan tujuan untuk melindungi orang-orang dari wilayah Ukraina timur yang memisahkan diri, de-fasis, dan demiliterisasi Ukraina.