Find Us On Social Media :

'Kasta' Rendah Hanya Diizinkan Memakan Lengan dan Paha, Inilah Kisah Saat Pengawal Merah Mao Zedong Lakukan 'Perjamuan' Daging Manusia

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 20 Maret 2022 | 19:47 WIB

(Ilustrasi) Mao Zedong

Sementara kanibalisme telah terjadi di China selama Kelaparan Besar, pada akhir 1960-an, persediaan makanan sebenarnya cukup.

Oleh karena itu, kanibalisme disebabkan karena kebencian politik.

Melansir All that's Interesting, konon tindakan paling brutal terjadi di Kabupaten Wuxuan, di mana para pejabat memakan hati, dan alat kelamin musuh atau korbannya.

Praktik mengerikan itu dimulai pada tahun 1968 ketika para siswa di Sekolah Menengah Wuxuan memukuli guru geografi mereka sampai mati dan membawa tubuhnya ke tepi Sungai Qian.

Di sana mereka memaksa guru lain untuk memotong jantung dan hatinya.

Sekembalinya di sekolah, para siswa memasak dan memakan organ.

Pejabat senior juga dilaporkan turut ikut dalam “perjamuan daging,” memesan jantung dan hati lawan mereka untuk direbus dengan rempah-rempah dan daging babi.

Baca Juga: Digadang-gadang Sebagai Orang Terkuat di China Setelah Mao Zedong, Mendadak Xi Jinping Terancam Dilengserkan dari Jabatannya, Rupanya Masalah Ini Jadi Pemicunya

 Baca Juga: 'Manajemen Kebiadaban' Jadi Buku Teks Perlawanan Kelompok Islam, Taktik Perang Mao Zedong Disebut Jadi Inspirasi Taliban Menguasai Afghanistan

Warga negara berpangkat lebih rendah “hanya diizinkan untuk memakan lengan dan paha korban.”

Seorang anggota Partai Komunis, bernama Wang Wenliu, dikenal sebagai memakan alat kelamin laki-laki atau mengawetkannya dalam minuman keras.

Setelah dia dipromosikan, Beijing mengetahui kebiasaan berdarahnya dan mempertanyakan mengapa dia tidak dikeluarkan dari Partai.