Intisari - Online.com - Henry VIII mungkin paling terkenal karena menjadi suami yang jahat, tetapi menikah enam kali bukanlah satu-satunya hal yang ekstrim dari sosoknya.
Melihat lebih jauh mengenai fakta-fakta rezim Raja Henry VIII akan membeberkan kekejaman Raja Inggris itu.
Henry VIII meneruskan kekuasaan ayahnya pada 1509 ketika umurnya baru 17 tahun.
Henry VIII berhasil mengubah lanskap agama Inggris atas keinginannya untuk menikah lagi demi mendapatkan penerus laki-laki.
Dia juga memanjakan dirinya dalam segala hal: egonya, kesenangannya, temperamennya, seleranya, dan bahkan keyakinan romantisnya.
Ekstrem Henry VIII ini dapat ditemukan di hampir setiap aspek kehidupannya, dari politik hingga pribadi.
Apakah menyingkirkan agen politik yang tidak nyaman atau berusaha keras untuk membuktikan keberaniannya di panggung dunia, tidak ada yang tidak ingin dilakukan Henry VIII untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
1. Dia menolak akses istri pertamanya ke anak satu-satunya yang masih hidup
Baca Juga: Mengapa Banyak Terjadi Pemberontakan di Kerajaan Majapahit?
Pada tahun 1533, Henry membatalkan pernikahannya dengan Catherine dari Aragon, yang telah dinikahinya selama 24 tahun.
Sang ratu kemudian dipaksa keluar dari istana.