Find Us On Social Media :

Bahkan Pasukan Rusia pun Terkecoh, Inilah Sanggurdi, Alat Sederhana yang Digunakan Penunggang Kuda, Namun Jadi Senjata Paling Mematikan Pasukan Jenghis Khan

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 10 Maret 2022 | 08:05 WIB

Sanggurdi, alat sederhana yang digunakan penunggang kuda, namun jadi senjata mematikan pasukan Mongol.

Intisari-Online.com – Mungkin kita tidak pernah memikirkan objek yang sebenarnya biasa-biasa saja dan lumrah bila digunakan oleh tertentu.

Seperti, sanggurdi, ini digunakan oleh penunggang kuda, sebagai pijakan kakinya ketika di atas pelana kuda.

Sanggurdi yang sederhana ini ternyata memiliki pengaruh besar pada evolusi geopolitik global seperti yang kita kenal.

Bisa jadi Anda akan merasa aneh bila menyebut lingkaran sederhana dari kulit atau baja yang menjuntai dari pelana penunggang kuda sebagai bagian dari ‘teknologi’, tetapi memang demikian adanya dan pada awal penggunaannya itu cukup revolusioner.

Seperti halnya formasi phalanx yang menjungkirbalikkan kebijaksanaan konvensional pertempuran infanteri ketika diperkenalkan pada zaman kuno, maka menambahkan sanggurdi ke pelana penunggang kuda memungkinkan pasukan Mongol menjadikan kekuatan tempur yang menakutkan.

Mongol menjadi pasukan Asia Timur Laut yang memiliki kekuatan tempur yang menakutkan yang menguasai daratan terbesar kerajaan dalam sejarah.

Dari catatan arkeologis menunjukkan bahwa orang Mongol menggunakan sanggurdi pada awal abad ke-10.

Pada awal ini bahkan sanggurdi dibuat sebagai hiasan, namun kokoh terbuat dari logam.

Baca Juga: Penelitian Ungkapkan Pemimpin Besar Kekaisaran Mongolia Jenghis Khan Miliki 16 Juta Kerabat, Karena Kebrutalan dan Tindakan Rudapaksa dalam Penaklukan Mereka, Bisa Jadi Anda Adalah Salah Satunya!

 Baca Juga: Dalam Dirinya Mengalir Darah Jenghis Khan, Inilah Kisah Babur, Seorang Muslim yang Dirikan Kekaisaran Mughal di India, Perang Lawan Paman dan Saudaranya Sendiri demi Pertahankan Takhta

Penunggang kuda Mongol adalah pejuang yang sangat terampil di atas kuda, dan mereka menyesuaikan taktik dengan musuh mereka dengan efek yang luar biasa.

Ketika sejarah penuh dengan kisah tentara yang menang dengan terjun ke depan sampai berhasil mundur dan dihancurkan dengan mengejar lawan, sebaliknya orang-orang Mongol berlatih mundur sebagai manuver ofensif.