Find Us On Social Media :

Mengerikannya Kamp Konsentrasi 'Gulag' Uni Soviet, 4.000 Nyawa Lebih Melayang Setelah Joseph Stalin 'Menjadikan' Para Tawanan Politik dan Kapitalis Desa Pemakan Sesama

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 9 Maret 2022 | 16:06 WIB

Kelompok tahanan di Sakhalin, pulau penjara terpencil, c. 1903.

Dokumentasi resmi menyatakan bahwa proyek rekayasa sosial diarahkan untuk membangun jaringan kamp kerja paksa, tetapi kulak sebenarnya bisa siapa saja.

Ratusan orang ditangkap bersama dengan tahanan politik yang tidak setuju dengan reformasi Stalin.

Pada saat yang sama, mereka yang tidak memiliki paspor internal dianggap bukan warga negara Soviet penuh dan tidak memiliki hak serikat pekerja.

Untuk alasan yang sama, mereka dideportasi ke pulau yang penuh dengan tahanan politik dan penjahat biasa.

Dengan sumber daya dan pengalaman yang terbatas untuk menangani para tahanan, pihak berwenang juga tidak peduli.

Pulau Nazinsky adalah rawa terpencil tanpa bangunan, makanan, atau rantai pasokan untuk memberi makan semua tawanan.

Untuk menjerumuskan situasi yang sudah menyedihkan lebih jauh, 1.200 tahanan tambahan dibawa ke pulau itu.

Baca Juga: Ideologinya Padahal Bertentangan dengan Pancasila, Ternyata Begini Awal Mula PKI Bisa Masuk Indonesia, Ternyata Ada 2 Tokoh yang Disebut Lebih Berbahaya dari DN Aidit

 Baca Juga: Pantas Saja Terjadi Bencana Kelaparan di Korea Utara, Negara Itu Pilih Meniru Sistem Pertanian Satu Pemimpin Tiran yang Pernah Sebabkan Jutaan Orang Mati Kelaparan

Awalnya mereka dirimi tepung untuk membuat roti, tapi tidak ada pertanggungjawaban atas persediaan itu.

Para pemukim juga tidak tidak diberi alat untuk mengolah sesuatu di tempat yang tidak ada makanan, tidak ada tempat berlindung, cuaca buruk, tanpa hukum. 

Dalam beberapa minggu, keadaan menjadi sangat kacau hingga terjadi praktik memakan sesama manusia.