Find Us On Social Media :

Mengenal Apa Itu Supersemar dan Bagaimana Kekuasaan Soekarno Bisa Runtuh

By May N, Senin, 7 Maret 2022 | 14:25 WIB

Apa itu Supersemar

Selama ini beredar beberapa versi Supersemar.

Baca Juga: Siapa Sangka Istri Bung Karno Inilah yang Menyelamatkan Presiden Pertama Indonesia Itu dari Amarah Jenderal Menjelang Supersemar dan Pasca G30S/PKI, Begini Ihwalnya

Baca Juga: 'Saya Akan Hantam Siapa Saja,' Ujar Soeharto Pasang Badan Demi Wujudkan Mimpi Ibu Tien Gunakan 'Tameng' TNI dan Supersemar Meski Banyak yang Nolak Proyek TMII

Ada yang dari Pusat Penerangan (Puspen) TNI AD, Sekretariat Negara (Setneg), dan dari Akademi Kebangsaan.

Namun dari berbagai versi yang beredar, tak ada satu pun yang asli.

Kendati demikian, ada beberapa pokok pemikiran Supersemar yang diakui Orde Baru dan dijadikan acuan.

Isi Supersemar yakni:

  1. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya Revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS, demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi.
  2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan Lain dengan sebaik-baiknya.
  3. Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawabnya seperti tersebut di atas.

Tujuan Supersemar

Supersemar bertujan mengatasi situasi saat itu.

Pada praktiknya, Setelah mengantongi Supersemar, Soeharto mengambil sejumlah keputusan lewat SK Presiden No 1/3/1966 tertanggal 12 Maret 1966 atas nama Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Mandataris MPRS/PBR.

Baca Juga: Layaknya Supersemar dari Soekarno, Soeharto Memberi Mandat Serupa kepada Jenderal Wiranto Lewat Inpres No.16 Tahun 1998 di Ujung Kekuasaannya, Benarkah Militer Bermain dalam Peristiwa 1998?

Baca Juga: Masih Seputar Kontroversi Surat Perintah 11 Maret alias Supersemar, dari Soal Kemarahan Soekarno Hingga Manuver Soeharto