Find Us On Social Media :

Bukannya Gagal karena Belum Kuasai Ukraina, Strategi Perang Rusia Justru Disebut seperti 'Strategi Perang Irak'

By Tatik Ariyani, Senin, 7 Maret 2022 | 10:43 WIB

(ilustrasi) Strategi perang Rusia disebut seperti strategi Perang Irak

Intisari-Online.com - Hingga kini, Senin (7/3/2022), serangan Rusia ke Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.

Pada invasi kali ini, Rusia dianggap bergerak lambat untuk merebut Ukraina, seperti pada 'strategi perang Irak' pada 1991.

Hal ini diungkap oleh Amit Gupta dalam artikel berjudul 'Russia’s ‘Iraq Strategy’: Why Putin Is Moving Slow To Seize Ukraine When Zelensky Goes Ballistic With Information War' yang tayang di The EurAsian Times, Minggu (6/3/2022).

Tiga hari setelah Perang Teluk pertama pecah pada tahun 1991, sebuah surat kabar Amerika memuat tajuk utama "Perang Teluk Berlanjut".

Harapannya adalah bahwa negara adidaya seperti Amerika Serikat seharusnya dapat mengalahkan kekuatan negara kecil seperti Irak, dalam beberapa jam.

Hal ini menyebabkan Colin Powell, Ketua Kepala Staf Gabungan saat itu, menyampaikan konferensi pers yang merinci jalannya perang dan mengapa Amerika Serikat bergerak lambat dan metodis.

Perang Ukraina disebut-sebut sebagai salah satu di mana, setelah 10 hari, Rusia gagal dalam memenuhi tujuan mereka.

Faktanya adalah bahwa Rusia mengambil langkah lambat dan metodis serta memiliki garis waktu sendiri yang belum diungkapkan kepada dunia.

Baca Juga: Ancaman Perang Meluas, Amerika Akhirnya Beberkan Rencana Mereka di Tiga Urusan Ukraina Ini Sampai Siap Pasok Militer Ukraina dengan Senjata Mematikan Ini

Baca Juga: Rencana 'Perang 15 Hari' Rusia Terbongkar dalam Dokumen Rahasia yang Diklaim Ukraina Perlihatkan 'Kelicikan' Rusia

Sementara, pemerintah Ukraina, media sosial negara, dan pers global melaporkan perang dari perspektif Ukraina, menyerahkan perang informasi ke Kyiv.

Beberapa waktu lalu, pengguna media sosial dituntun untuk percaya adanya 'Hantu Kiev', seorang pilot pesawat tempur yang telah menembak jatuh enam hingga sembilan jet tempur.