Find Us On Social Media :

Kelihaian Pasukan Ukraina di Perang Rusia-Ukraina, Sniper Ini Berhasil Tewaskan Seorang Jenderal Top Rusia dan Presiden Zelensky Lolos 3 Kali Percobaan Pembunuhan Kelompok Pembunuh Ini

By May N, Minggu, 6 Maret 2022 | 09:00 WIB

Kelompok pembunuh Wagner yang berupaya membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Belum ada rincian lebih lanjut yang dirilis, tapi diketahui bahwa layanan pemakaman akan dilaksanakan di Novorossiysk.

Dikabarkan oleh Rusia bahwa 498 tentaranya sudah tewas di Ukraina dan ada 1.597 terluka, sementara pejabat Inggris mengatakan jumlah korban yang tewas pasti jauh lebih tinggi dan terus meningkat.

Upaya pembunuhan presiden Volodymyr Zelensky

Upaya pembunuhan terhadap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, ternyata sudah terlaksana tiga kali sejak Rusia menyerang Ukraina.

Plot pembunuhan digagalkan ketika orang Rusia yang anti-perang membocorkan informasi kepada Ukraina mengenai dua kelompok tentara bayaran terpisah berencana meluncurkan serangan.

Hal ini dilaporkan oleh Times of London yang dikutip dari New York Post (4/3).

Baca Juga: Walau Nyaris Tak Pernah Terekspos, Inilah Hubungan Masa Lalu Indonesia dengan Ukraina, Sempat Bantu Hal Ini Tepat Setelah Invasi Ukraina Tahun 2014 Lalu

Baca Juga: Namanya Jadi Sorotan Dunia Karena Tegas Nyatakan Perang ke Ukraina, Rupanya Vladimir Putin Pernah Dibuat Tertawa Terbahak-Bahak Gara-Gara Menterinya Sebut Nama Indonesia Ini

“Saya dapat mengatakan bahwa kami telah menerima informasi dari [Layanan Keamanan Federal Rusia], yang tidak ingin mengambil bagian dalam perang berdarah ini,” kata Sekretaris Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina kepada stasiun TV lokal, menurut Times.

Ialah kelompok Wagner yang didukung Kremlin, yang menjadi dalang dua upaya pembunuhan tersebut.

Keberhasilan mereka menentukan sikap Moskow yang dapat menyangkal keterlibatan langsung dalam upaya pembunuhan itu.

"Mereka akan masuk ke sana dengan misi yang sangat terkenal, sesuatu yang ingin disangkal oleh Rusia - pemenggalan kepala negara adalah misi besar," kata seorang sumber diplomatik kepada surat kabar itu.