Find Us On Social Media :

Rusia-Ukraina Sudah Negosiasi,Tapi Mengapa Rudal Rusia Masih Terus Menghantam Ukraina, Benarkah Tak Ada Kesepakatan yang Dibuat?

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 Maret 2022 | 07:45 WIB

Ledakan sudah terjadi di Ukraina dilakukan oleh militer Rusia.

Namun, Rusia belum merebut kota mana pun, pejabat AS mengkonfirmasi.

Pada 28 Februari, wartawan CNN menyaksikan setidaknya tiga peluncuran rudal di perbatasan selatan kota Belgorod, menuju garis depan Kharkiv.

Mereka melihat tiga peluncur dan sebuah truk roket.

Saat pembicaraan antara pejabat Rusia dan Ukraina berakhir pada dini hari tanggal 28 Februari, wartawan CNN di Kiev mendengar beberapa ledakan keras, diikuti oleh sirene yang berdering di seluruh kota.

Sementara itu, pada pembicaraan untuk mencegah pertempuran di Belarusia, kedua belah pihak hanya mencapai kesepakatan untuk melanjutkan pertukaran.

Pejabat Rusia dan Ukraina membahas kemungkinan "gencatan senjata dan penghentian aksi tempur di wilayah Ukraina", penasihat presiden Ukraina Mikhaylo Podolyak mengatakan kepada wartawan.

Baca Juga: Malah Makin Menggila Usai Diancam Bisa Berurusan dengan NATO, Rusia Benar-Benar Siagakan Senjata Nuklirnya, Bahkan Triad Nuklir Rusia Disebut Sudah Siap Digunakan, Apa Imbasnya?

Baca Juga: Dikhianati Cuma dengan 'Selembar Kertas', Nasib Tragis Ukraina Usai Serahkan Senjata Nuklirnya, Dikhianati Rusia Hingga Bisa Bernasib Seperti Irak Jika Kembangkan Senjata Nuklir

Tanpa merinci, Podolyak mengatakan bahwa kedua belah pihak akan kembali ke ibu kota untuk berkonsultasi dan berencana untuk mengadakan pembicaraan putaran berikutnya.

Kantor Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina sebelumnya telah meminta "gencatan senjata dan penarikan segera".

Presiden Zelensky mengatakan dia "tidak terlalu mempercayai hasil pertemuan ini tetapi biarkan mereka mencobanya".

Sementara Ukraina memiliki sedikit harapan pembicaraan yang menyediakan jalan menuju perdamaian, peluang untuk meredakan konflik tampaknya menyusut dengan cepat, menurut CNN.

Sekutu Barat meningkatkan dukungan mereka untuk Ukraina melalui paket dukungan keuangan dan senjata.

Di pihak AS, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan AS tetap berkomitmen untuk tidak mengirim pasukan ke Ukraina.

Dia mengatakan bahwa jika AS mengerahkan pasukan ke Ukraina, "itu akan menjadi konflik langsung dan berpotensi perang dengan Rusia, yang merupakan sesuatu yang kami tidak ingin terlibat".