Find Us On Social Media :

Pantas Saja Tak Ada Negara Barat Manapun yang Berani Mengusik Invasi Rusia ke Ukraina, Ternyata Ini Konsekuensi Mengerikan yang Akan Diberikan Rusia Jika Ada Negara yang Ikut Campur

By Afif Khoirul M, Minggu, 27 Februari 2022 | 06:55 WIB

(Ilustrasi) Presiden Rusia Vladimir Putin Resmi Umumkan Operasi Militer di Ukraina

Tentang penggunaan frasa "konsekuensi yang belum pernah Anda temui dalam sejarah Anda" oleh Putin sama saja dengan mengancam bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir dalam konflik Ukraina.

Menurut menteri luar negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan itu memang dipahami sebagai seperti.

Namun, dia mengatakan bahwa NATO juga memiliki senjata nuklir.

"Ya, saya pikir Vladimir Putin juga harus memahami bahwa aliansi Atlantik adalah aliansi nuklir. Itu saja yang akan saya katakan tentang ini," kata Le Drian Kamis di televisi Prancis TF1.

Cameron mengatakan Biden dan para pemimpin lainnya tidak menyangk adaa kemungkinan nyata intervensi militer di Ukraina.

"Dalam arti tertentu, itu bukan situasi di mana dia secara langsung menghadapi NATO dengan kemungkinan penggunaan nuklir," katanya.

Baca Juga: Sudah Jelas Militernya Kalah Telak dari Rusia, Ukraina Makin Terpuruk Usai Senjata Militer Kiriman Barat Ini Malah Dirampas Rusia, Begini Nasibnya Kini

Baca Juga: Bisa Lindungi Putin dari Bom dan Peluru, Beginilah Hebatnya 'Benteng Berjalan' Presiden Rusia, Bersaing dengan Milik Joe Biden

Namun, Cameron mengatakan ancaman pembalasan nuklir Putin yang tersirat tidak sepenuhnya kosong, karena itu adalah bagian dari strategi keseluruhannya dalam arti bahwa ada koordinasi yang jelas untuk itu.

Misalnya, selama akhir pekan, Putin mengawasi latihan nuklir strategis yang melibatkan peluncuran rudal balistik hipersonik dan senjata lainnya.

Komentar Putin, kemudian diterjemahkan, seperti membuat ancaman terselubung, untuk membuka kemungkinan serangan nuklir, kata Cameron.

Selain itu, kata Cameron, Putin kemungkinan merasakan beberapa elemen keraguan tentang anggota NATO yang mengatakan mereka tidak akan menggunakan intervensi militer.