Find Us On Social Media :

‘Tugasnya Mengurus Negara Membuat Laki-laki Malu’ Kisah Shangguan, Jadi Permaisuri Kaisar Zhao pada Usia Enam Tahun, Mengatur Negara dengan Bimbingan Kakeknya yang Bijaksana

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 26 Februari 2022 | 10:40 WIB

Shangguan, Janda Permaisuri Kaisar Zhao pada usia enam tahun.

Ternyata, Huo Guang menganggapnya tidak cocok.

Di bawah bimbingan kakeknya, Janda Permaisuri Shangguan mengeluarkan dekrit yang menggulingkannya sebagai Kaisar.

Baca Juga: Jebakan Cantiknya Penyanyi dan Penari Hebat Ini Akhiri Kediktatoran Brutal Panglima Perang yang Kuasai Ibukota, Inilah Kisah Diao Chan, Salah Satu Wanita dari Legenda Empat Kecantikan Tiongkok Kuno

 Baca Juga: Bak Prajurit Terampil, Gadis Remaja Ini Terobos Garda Depan 2.000 Pasukan Musuh, Inilah Kisah Xun Guan, Hadapi Pemberontak yang Miliki Kecakapan Bela Diri Demi Selamatkan Ayahnya

Dia menjadi Kaisar hanya selama dua puluh tujuh hari.

Itu berarti, takhta itu kosong sampai kandidat yang cocok dipasang.

Janda Permaisuri Shangguan terus menjadi bupati. Meskipun Janda Permaisuri Shangguan hanyalah boneka sebagai bupati, Huo Guang memutuskan sudah waktunya untuk memberikan cucunya pendidikan formal.

Di bawah pengawasan Xiahou Sheng, dia fasih dalam prinsip-prinsip Konfusianisme.

Akhirnya, Huo Guang memilih Liu Bingyi, cicit Kaisar Wu. Nenek buyutnya, Permaisuri Wei Zifu dan kakek Liu Ju, dituduh melakukan sihir dan bunuh diri.

Kaisar Wu memerintahkan eksekusi massal terhadap semua rumah tangga Liu Ju.

Orang tua Liu Bingyi, Pangeran Liu Jin dan Wang Wengxu, tewas dalam pembantaian tersebut.

Sebagai seorang yatim piatu, ia dibesarkan oleh nenek buyutnya Zhengjun (nenek dari pihak ayah).