Setelah dicuci, mereka kadang menggunakan minyak almond sebagai kondisioner.
Orang Yunani dan Romawi menggunakan minyak zaitun untuk mengkondisikan rambut mereka serta membuatnya tetap lembut, dan membilas dengan cuka agar tetap bersih dan mencerahkan warna.
Selama Abad Pertengahan, mandi merupakan pekerjaan yang berat, bahkan dianggap tidak sehat, sehingga orang jarang melakukannya.
Namun, di beberapa bagian Eropa, disarankan agar wanita mencampurkan roti jelai yang dibakar, garam, dan lemak, lalu mengoleskannya di rambut mereka.
Mereka percaya bahwa dengan itu rambut tumbuh dengan subur.
Beberapa wanita suka membuat teh dengan susu kambing atau air, dan kulit kayu elm, akar willow, dan akar buluh, lalu menggunakannya untuk mencuci rambut mereka, yang mereka percaya membuat rambut lebih tebal.
Lalu, metode mencuci rambut lainnya termasuku menggunakan cuka, air rosemary, jelatang, mint, thyme, dan beberapa herbal lainnya.
Selama periode Renaissance, wanita di Italia mencuci rambut mereka dengan sabun alkali, dan kemudian menggunakan lemak bacon dan licorice untuk mengkondisikan rambut mereka.
Sedangkan selama tahun 1700-an dan 1800-an, wig adalah segalanya.
Kebanyakan orang mencuci rambut dengan sabun alkali atau air, dan mengolesi mereka dan menariknya ke belakang.