Find Us On Social Media :

Bak Diseret ke Lorong Waktu 1 Abad Silam, Terungkap Nasib AS Jika Sampai Gagal Cegah Invasi Rusia ke Ukraina, Hanya Butuh Satu Langkah Skakmat dari Negara Ini

By Mentari DP, Rabu, 23 Februari 2022 | 19:30 WIB

Sikap Amerika Serikat (AS) terkait konflik Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Berita mengenai Rusia siap menyerang Ukraina menjadi perhatian di seluruh dunia.

Namun selain soal konflik Rusia dan Ukraina. Ada juga berbagai masalah di dunia.

Yaitu terkait dengan China.

Di Asia, China berusaha mengontrol jalur pelayaran internasional melalui Laut China Selatan.

Lebih dari itu, sama seperti Rusia, China juga menganggap Taiwan sebagai bagian negara itu.

Sehingga mereka ingin mengambil alih Taiwan bahkan dengan kekuatan militer jika perlu.

Jika begini, maka kondisi seperti Perang Dunia II bisa terjadi.

Dan menurut Dave Crockett dalam tulisannya di duluthnewstribune.com, hal itu bisa membuat ekonomi serta kesejahteraan Amerika Serikat (AS) dipertaruhkan.

Mengapa demikian?

Baca Juga: Pantesan Dicap Pembantaian Terburuk, Rupanya Rakyat China Pernah Ditindas Jepang Saat Perang Dunia II, Dijadikan Bahan Eksperimen Kejam Hanya Dengan Gunakan Hewan Kecil Ini

Baca Juga: Vladimir Putin Kian Terpuruk! Setelah Ditinggal China Sebagai Sekutu Terkuatnya, Kini Rusia Kehilangan Proyek Rp162 Miliar, Ekonomi Negeri Beruang Merah Langsung Runtuh

Bagi AS, ada dua hal yang penting dalam ekonominya. Yakni perdagangan bebas global dan nilai mata uang dolar AS.

Laut China Selatan adalah jalur pelayaran internasional yang disebut-sebut sebagai perairan termahal di dunia.

Alasannya karena sebagian besar perdagangan global melewatinya.

Menguasai Laut China Selatan berarti menguasai Laut China Selatan.

Sedangkan Taiwan merupakan pemasok microchip terbesar di dunia.

Di AS, Taiwan menjadi pemasok utama untuk semua peralatan elektronik.

Jika terjadi masalah dengan ekonomi AS, maka nilai Dollar AS juga bermasalah.

Padahal Dollar AS disebut-sebut menjadi mata uang dunia yang diakui karena stabilitasnya.

Soal Ukraina, meskipun negara ini memiliki nilai ekonomi yang kecil bagi AS, tapi Ukraina adalah langkah skakmat bagi China untuk merebut Taiwan dan Laut China Selatan.

Sebab jika Rusia berhasil menginvasi Ukraina dan AS gagal menyelamatkan Ukraina, maka China akan berusaha merebut Taiwan dan Laut China Selatan.

Baca Juga: Seisi Dunia Menahan Napas, Rusia Kirim Pasukannya ke 2 Wilayah Ukraina Ini, Amerika dan Sekutu Langsung Berikan Sederet Sanksi Ini Untuk Menghukum Rusia

Baca Juga: Terlihat Ganas Sampai Kerahkan 220.000 Tentara Untuk Hancurkan Ukraina, Siapa Sangka Aslinya Tentara Rusia Sedang Alami Kondisi Buruk, Terpaksa Lakukan Hal Ini Untuk Bertahan Hidup

Jika sampai itu terjadi, maka sudah pasti perdagangan global dan nilai Dollar AS akan terperosok.

Dan itu akan membuat AS memasuki era The Great Depression seperti 1 abad yang lalu.

The Great Depression adalah depresi ekonomi dunia yang parah yang terjadi sebagian besar selama tahun 1930-an.

AS menjadi negara pertama yang mengalaminya.

Terjadi pada tahun 1929 dan berlangsung hingga akhir tahun 1930-an.

Era ini dimulai di AS setelah jatuhnya harga saham secara besar-besaran yang dimulai sekitar tanggal 4 September 1929.

Lalu menjadi berita di seluruh dunia dengan jatuhnya pasar saham pada tanggal 29 Oktober 1929, yang dikenal sebagai Selasa Hitam.

The Great Depression memiliki efek yang menghancurkan baik di negara kaya maupun negara miskin.

Baca Juga: Membentang 8.000 Km Jauhnya dari Ukraina, Siapa Sangka Negara Ini Malah Jadi yang Paling Ketar-ketir Jika Sampai Rusia Menang Perang, Kudu Siap Dicaplok Raksasa

Baca Juga: Bak Ditusuk dari Belakang, China Mendadak Desak Rusia Untuk Membatalkan Rencana Serang Ukraina, Terkuak Inilah Alasan Negeri Panda 'Permalukan' Vladimir Putin