Karena sebelumnya para arkeolog itu mengira bahwa hanya ada pria dewasa dan anak-anak yang dimakamkan di tempat itu, tetapi sekarang mereka menemukan mumi wanita.
Di antara kuburan lainnya, para arkeolog juga menemukan tiga lusin kuburan laki-laki, serta beberapa kuburan anak-anak laki-laki dan perempuan, dan satu bayi.
Para arkeolog tidak berpikir bahwa mumi wanita dan bayi itu terkait.
Beberapa tes akan dilakukan oleh tim ilmuwan dari Rusia dan Korea Selatan, untuk mempelajari sisa-sisa mumi ini, dan mereka yang berada di dalamnya.
Dr. Sergey Slepchenko, peneliti di Institute of the Promblem of Northern Development SB,RAS, Tyumen, menjelaskan, satu pertanyaan mendesak yang perlu dicari jawabannya adalah mengapa kulit pada mumi wanita itu berwarna hijau.
Wanita itu dimakamkan dengan ketel tembaga di sekitar kepalanya, sisa-sisa yang masih ditemukan di sekitar tubuhnya, melansir historythings.
Saat tubuh wanita itu membusuk, ketel tembaga ini juga membusuk, membuat kulit wanita itu menjadi hijau.
Dr. Slepchenko menjelaskan, selama pelestarian alami mumi di dalam tanah, maka proses pembusukan selesai.
Jaringan lunak yang tersisa dibasahi dengan larutan tembaga dari piring ritual yagn digunakan untuk menutupi tubuh.