Hingga promosi yang diberikan Kaisar kepada klan Wei menjadi lagu populer, “Jangan senang melahirkan anak laki-laki, jangan kecewa dengan anak perempuan, tidak bisakah kamu melihat Wei Zifu menjadi tuan!”
Setelah beberapa dekade berlalu, kecantikan Permaisuri Wei Zifu mulai memudar, hingga kehilangan perhatian Kaisar, yang mengalihkan perhatiannya pada selir-selirnya yang lain.
Kaisar Wu senditi tidak menyangka putranya Liu Ju akan menjadi kaisar yang baik karena sifatnya yang lembut.
Permaisuri Wei Zifu dan Liu Ju menjadi tidak aman pada posisi mereka, namun Kaisar meyakinkan mereka tentang posisi mereka.
Kaisar mempercayakan urusan negara kepada putranya dan urusan istananya kepada Permaisuri Wei Zifu.
Sayangnya, terlepas dari statusnya yang tinggi, Wei Zifu menjadi korban intrik istana, melansir History of Royal Women.
Seorang pejabat bernama Jiang Chong berselisih dengan Permaisuri Wei Zifu dan Putra Mahkota Liu Ju.
Tahun 91 SM Jiang Chong melibatkan putri-putri permaisuri Wei Zifu dan membunuh mereka, lalu menuduh Permaisuri Wei Zifu dan Putra Mahkota Liu melakukan sihir.
Putra Mahkota Liu berencana untuk menangkap Jiang Chong dan mengeksekusinya.