Find Us On Social Media :

Walau Hanya Negara Kecil, Ternyata Ukraina Punya 3.000 Senjata Nuklir Warisan Uni Soviet, Tapi Mustahil Untuk Menggunakannya Karena Alasan Ini

By Afif Khoirul M, Selasa, 22 Februari 2022 | 16:11 WIB

Ilustrasi senjata nuklir Ukraina.

Ukraina secara sepihak mengembangkan senjata nuklir berarti menarik diri dari NPT dan akan menghadapi tentangan dari komunitas internasional, menurut Sputnik.

Kelompok negara bersenjata nuklir telah berjanji untuk tidak memasok bahan nuklir ke negara-negara yang bukan penandatangan NPT.

"Dalam hal penarikan dari NPT, Ukraina bahkan tidak akan memiliki bahan bakar untuk menjaga pembangkit listrik tenaga nuklir tetap berjalan," kata Umarov.

"Upaya untuk membuat bom nuklir hanya membuat Ukraina lebih buruk daripada sekarang, menghadapi isolasi dari komunitas internasional," kata pengamat yang dikutip Sputnik.

Ukraina pernah memiliki hingga 3.000 senjata nuklir setelah runtuhnya Uni Soviet, bersama Belarusia dan Kazakhstan.

Namun, senjata nuklir ini sepertinya hanya "dikirim" karena Kiev tidak pernah mengambil kendali penuh atas persenjataan nuklir.

Baca Juga: Ukraina Bisa Panas Dingin Dibuatnya, Senjata 'Mengerikan' Rusia Sudah Keluar Kandang, Konon Sudah Diuji Coba dengan Negara Tetangga Ukraina Ini, Hasilnya Memuaskan!

Baca Juga: Bak Seolah Bocorkan Situasi Asli di Ukraina, Tentara Rusia Terciduk Panik Seolah sedang Berperang Ketika tengah Siaran dengan Wartawan

Kode peluncuran dan metode peluncuran rudal nuklir masih dikendalikan oleh Rusia.

"Ukraina tidak dapat mencegahnya untuk menyerahkan semua senjata nuklirnya, karena ia tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan dan hari ini tidak dapat memiliki senjata nuklir," kata Dr. Mark Gubrud, seorang ahli di University North Carolina (AS), mengatakan .

Senjata nuklir Ukraina yang diwarisi dari Uni Soviet telah dinonaktifkan oleh Rusia, membuat mereka tidak dapat dioperasikan, kata Cheryl Rofer, seorang ilmuwan Amerika dan ahli di bidang senjata nuklir.

Menurut Rofer, jika Ukraina ingin menggunakan senjata nuklir yang diwarisi dari era Soviet, Ukraina harus "meretas" sistem penembakan rudal atau membangun rudal nuklir baru menggunakan hulu ledak nuklir yang ada.

Rofer menekankan bahwa elemen tritium dalam hulu ledak nuklir memiliki waktu paruh hanya 12 tahun dan perlu diganti secara teratur, sementara Rusia tidak memasok bahan ke Ukraina.

Oleh karena itu, jika tidak ingin menyerahkan senjata nuklir, Ukraina juga tidak memiliki cara untuk menggunakan persenjataan yang diwarisi dari era Soviet.