Find Us On Social Media :

Ukraina pun Akhirnya Termakan Umpan Ketamakan AS, Ucapan Mantan Calon Presiden Negeri Paman Sam Ini Bak Buktikan Niat Asli nan Busuk Biden di Benua Biru

By May N, Sabtu, 19 Februari 2022 | 17:53 WIB

Ilustrasi Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang via telepon

Intisari - Online.com - Republik Rakyat Luhansk (LPR) dihujani oleh Angkatan Bersenjata Ukraina dengan tembakan artileri sampai 31 kali dalam 24 jam terakhir.

Dilansir dari Sputnik laporan itu berdasarkan sumber di Donbass.

“Ukraina juga menggunakan senjata berat,” ungkap juru bicara misi LPR ke Pusat Gabungan Kontrol dan Koordinasi (JCCC) dari rezim gencatan senjata di Donbass pada Jumat (18/2/2022).

"Dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina telah melanggar rezim gencatan senjata sebanyak 31 kali," papar juru bicara itu, dilansir Sputnik pada Sabtu (19/2/2022).

Ditambahkan bahwa, "tentara Ukraina sudah menggunakan sistem artileri 122 milimeter, mortir kaliber besar, dan peluncur granat."

Dilaporkan juga sebelumnya bahwa pasukan Ukraina menghujani wilayah lain di Donbass dengan artileri.

“Tentara Ukraina telah menembakkan 18 peluru mortir 120 mm ke desa Zaitsevo, permukiman yang dikuasai Republik Rakyat Donetsk yang terletak di pinggiran kota Gorlovka,” ujar seorang perwakilan Republik Rakyat Donetsk (DPR) di Pusat Pengendalian dan Koordinasi Gabungan mengatakan kepada wartawan.

"Pada 19:40, penembakan direkam oleh formasi bersenjata Ukraina ke arah desa Zaitsevo. 18 ranjau ditembakkan," papar perwakilan itu.

Baca Juga: Seisi Dunia Menahan Napas! Seorang Tentara Ukraina Tewas dalam Sebuah Ledakan di Kota yang Dikuasi Pemberontak Pro-Rusia, Benarkah Perang Sudah Dimulai?

Baca Juga: Seisi Dunia Salah Kaprah, Jadi Sekutu Rusia yang Paling Kuat, Rupanya Begini Sikap China Terhadap Konflik Rusia dan Ukraina, Ahli Bongkar Sikap Xi Jinping yang Sebenarnya

Dikerahkannya sistem mortir 120 mm di zona konflik Donbass dilarang menurut Perjanjian Minsk, yaitu sebuah kesepakatan damai yang disepakati pada awal 2015 guna menegakkan gencatan senjata di Ukraina Timur dan akhirnya mengakhiri konflik sipil.

Tembakan mortir terjadi di tengah eskalasi besar-besaran hujan mortir, artileri dan tembakan senjata ringan di sepanjang garis kontak antara pasukan Ukraina dan milisi Donbass dalam dua hari terakhir.