Manfatkan Situasi Keruhnya Konflik Ukraina-Rusia, Jenderal Militer AS Ini Malah Bocorkan, China Sedang Mencari Peluang Benarkah Bisa Dapat Keuntungan Ini

Afif Khoirul M

Penulis

Xi Jinping Temui Putin saat Ketegangan dengan Barat Meningkat. China-Rusia mengeluarkan pernyataan bersama.

Intisari-online.com - Jenderal AS itu menyatakan keprihatinannya setelah China menunjukkan tanda-tanda mendukung Rusia dalam ketegangan dengan AS dan NATO di Eropa.

Ketika AS dan Barat memperhatikan situasi Ukraina, China dapat memanfaatkan kesempatan untuk bertindak di Asia-Pasifik.

Menguji tanggapan Washington, seorang jenderal senior AS memperingatkan, menurut surat kabar Rusia RT.

Berbicara di sela-sela Singapore Airshow pada 16 Februari, Jenderal Kenneth Wilsbach, komandan Angkatan Udara AS di Pasifik, menyatakan keprihatinannya tentang China.

"China dengan cermat mengikuti apa yang terjadi di Eropa, dan mencoba memanfaatkan peluang di Asia-Pasifik," Kata Wilsbach.

"Ya, itu mengkhawatirkan,"jelas Wilsbach, menambahkan bahwa China ingin "memanfaatkan peluang."

"Jangan kaget jika China melakukan sesuatu untuk meningkatkan, menguji respons AS dan komunitas internasional," tambah Wilsbach.

Menurut jenderal AS, Beijing sedang mempertimbangkan apakah konflik Ukraina adalah "peluang untuk mendapatkan keuntungan".

Baca Juga: Beda Cara Dengan Amerika yang Terus Berikan Peringatan Perang Sudah Makin Dekat, China Malah Mencak-Mencak Kutuk Negara-Negara Barat dengan Alasan Ini

Baca Juga: Tak Mengenal 'Pria'Apalagi 'Suami', Siapa Sangka Begini Kehidupan'Kerajaan Wanita' di Pedalaman China, Sampai Pakai Cara Ini Untuk Dapatkan Keturunan

Wilsbach tidak mengatakan apa tujuan China, tetapi masalah Taiwan saat ini menjadi titik nyala terbesar dalam hubungan AS-China.

Selama beberapa bulan terakhir, AS telah mengesampingkan beberapa kegiatan di Timur Tengah atau di Pasifik untuk lebih fokus pada gambaran Eropa, terutama konflik Ukraina.

Pada 15 Februari, Rusia mengumumkan penarikan sebagian pasukannya di dekat Ukraina, tetapi AS dan NATO tetap sangat berhati-hati.

Kremlin menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina dan tetap terbuka untuk berdialog dengan AS dan NATO mengenai proposal keamanan.

Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bersama-sama mengeluarkan pernyataan bersama yang menentang "ekspansi ke timur" NATO.

Ini adalah pertama kalinya China mengambil sikap pro-Rusia dalam ketegangannya dengan AS dan Barat.

Artikel Terkait