Find Us On Social Media :

Beda Cara Dengan Amerika yang Terus Berikan Peringatan Perang Sudah Makin Dekat, China Malah Mencak-Mencak Kutuk Negara-Negara Barat dengan Alasan Ini

By Afif Khoirul M, Kamis, 17 Februari 2022 | 12:38 WIB

Pasukan militer Rusia di perbatasan Ukraina

Intisari-online.com - Selama beberapa waktu ini, negara-negara Barat terus memberi kabar tentang situasi di Ukraina yang makin memburuk.

Menurut laporan, sempat ada isu bahwa Rusia tak lama lagi akan melakukan penyerangan.

Namun, pada kenyataannya kabar itu tampaknya belum terjadi.

Karena Barat melaporkan bahwa Rusia akan seger melakukan serangan, paling cepat pada 16 Februari.

Sementara situasi di perbatasan Rusia-Ukraina dikatakan seperti "laut tenang" pada 16 Februari, China menyatakan kekecewaannya atas pernyataan AS dan Barat.

Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri China, berharap AS "akan berhenti menyebarkan informasi palsu" tentang ketegangan Rusia-Ukraina.

"AS dan Barat harus berhenti menyebarkan informasi yang salah dan berbuat lebih banyak untuk perdamaian, kepercayaan dan kerja sama," kata Wang.

Ia mencatat bahwa "hipnotis" tentang risiko "perang yang akan datang" terjadi" oleh Washington telah memberikan pukulan berat ke Ukraina.

Baca Juga: Gawat! Ledakan Tembakan Besar Terdengar di Ukraina, Sesaat Setelah Rusia Menarik Beberapa Pasukannya, Apa yang Terjadi, Benarkah Perang Rusia-Ukraina Sudah Dimulai?

Baca Juga: Israel Begitu Pelit, Larang AS Kirim Sistem Pertahanan Iron Dome ke Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia, Rupanya Hubungan Israel dan Rusia Ini Jadi Pemicunya

"Selama beberapa hari terakhir, Amerika Serikat telah berulang kali membesar-besarkan ancaman perang," katanya.

"Menciptakan suasana tegang yang artifisial, dan secara serius merusak ekonomi, stabilitas sosial, dan kehidupan rakyat Ukraina," tambahnya.