Untuk Mosuo, garis keturunan ibu adalah kunci dalam bagaimana keluarga terbentuk.
Seorang anak dibesarkan di rumah ibunya, di mana nenek dan sejumlah keluarga besar juga dapat tinggal.
Pria yang menjadi ayah belum tentu memiliki kewajiban untuk menghidupi keturunannya.
Tapi seorang ayah juga bisa melihat anaknya kapapun dia mau atau membelikan mereka hadiah.
Dia boleh menjalin ikatan orangtua dengan cara apa pun.
Namun wanita tetap bertanggung jawab atas rumah tangga dan sumber daya keluarga dialokasikan.
Warisan aset keluarga diteruskan ke generasi berikutnya melalui ibu, setelah kematiannya.
Inilah yang membantu para wanita Mosuo memegang posisi kekuasaan yang progresif.
Tidak heran BBC sampai menyebut suku Mosuo sebagai salah satu masyarakat matriarki terakhir di dunia.